Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Abe ke Kuil Yasukuni Menuai Protes China

Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang pertama yang mengunjungi Kuil Yasukuni di tengah risiko peningkatan ketegangan hubungan dengan China sejak 2006, karena lokasi tersebut merupakan peninggalan bersejarah atas korban kejahatan Perang Dunia II.
/reuters
/reuters

Bisnis.com, TOKYO—Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang pertama yang mengunjungi Kuil Yasukuni di tengah risiko peningkatan ketegangan hubungan dengan China sejak 2006, karena lokasi tersebut merupakan peninggalan bersejarah atas korban  kejahatan Perang Dunia II.

Kedatangan Abe, direspons dengan teguran oleh China dalam waktu kurang dari 1 jam, dan kunjungan tersebut berbanding terbalik dengan pemerintahan pertama Abe pada 2006-2007, ketika ia memilih menjauhi kuil guna meningkatkan hubungan dengan China .

"Sayangnya, itu adalah kenyataan bahwa kunjungan ke Kuil Yasukuni telah menjadi isu politik dan diplomatik," ujar Abe dalam siaran pers, Kamis (26/12/2013). Atas kunjungan tersebut, Abe tidak berniat untuk menyakiti perasaan rakyat China dan Korea.

Ide tersebut muncul pada peringatan 1 tahun kenaikan kedua Abe pada kekuasaan, yang bertepatan dengan ulang tahun ke-120 pendiri negara komunis Mao Zedong dengan pemimpin China Presiden Xi Jinping.

Ketegangan antar dua negara meningkat pada pertengahan 2012 ketika pemerintah Jepang membeli pulau-pulau yang sedang bersengketa di Laut China Timur dari pemilik swasta Jepang, dan hal tersebut memicu reaksi dari China terhadap perusahaan-perusahaan Jepang.

Untuk mengatasi isu yang telah beredar, Abe, sebelumnya pada Desember telah melakukan pertemuan dengan Xi. Dimana usaha ini sama seperti yang dia lakukan ketika mengunjungi China dan bertemu dengan Presiden Hu Jintao pada 2006.

Dalam sebuah wawancara, komentar yang dikeluarkan Abe diikuti dengan meningkatnya ketegangan atas pulau-pulau yang bersengketa yakni Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, sehingga mengakibatkan China mendeklarasikan zona pertahanan udara atas wilayah tersebut bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper