Bisnis.com, JEPARA - Puluhan wisatawan lokal dan mancanegara masih tertahan di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, karena kapal penyeberangan menuju Jepara dan Semarang masih menunggu cuaca laut kembali normal.
"Wisatawan yang tertahan sekitar 119 orang dengan wisatawan asing diperkirakan 11 orang," kata Camat Karimunjawa Nuryanto seperti dikutip Antara, Rabu (25/12/2013).
Semula, wisatawan itu hendak kembali ke tempat asalnya masing-masing pada Minggu (22/12/2013), tetapi kapal yang melayani penyeberangan dari Karimunjawa ke Jepara tidak bisa beroperasi karena ombak yang tinggi.
Pada Sabtu (21/12/2013), lanjutnya, ada kapal penyeberangan yang mengangkut sejumlah wisatawan yang tetap nekat menyeberang dengan ketinggian ombak lebih dari tiga meter. Beruntung, mereka bisa tiba di Jepara dengan selamat.
"Seharusnya, pada hari yang sama dapat dilayani dua kali penyeberangan, tetapi kapal dari Pelabuhan Jepara pada siang harinya tidak diizinkan berlayar menyusul gelombang tinggi," ujarnya.
Sementara kapal penyeberangan dari Semarang, pada Sabtu (21/12/2013) juga masih mendapatkan izin berlayar ke Karimunjawa.
Hingga hari ini, kata Nuryanto, ketinggian ombak di laut Karimunjawa masih 2,8 meter sehingga masih dinyatakan tidak aman untuk berlayar.
Kasus serupa, menurut dia, sudah berulangkali terjadi sehingga para wisatawan seharusnya mendapatkan penjelasan dari biro perjalanan atau informasi dari media massa tentang kondisi cuaca di laut Jepara.
Pasalnya, tidak ada yang bisa menjamin kepastian kapan bisa kembali karena cuaca laut sulit diprediksi.
Namun, lanjut Nuryanto, pemerintah setempat tetap akan berupaya membantu wisatawan yang masih tertahan.
Syahbandar Pelabuhan Jepara, Yuniarsono, menambahkan hari ini gelombang di perairan laut Jepara masih tinggi.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, ketinggian ombak di perairan laut utara mencapai 2 meter, sedangkan di perairan Karimunjawa 2,5 meter.
"Imbauan larangan melaut juga sudah diberlakukan sejak Sabtu lalu. Mudah-mudahan tidak ada yang melanggar karena menyangkut keselamatan jiwa manusia," tuturnya.