Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Remiten Global Tembus US$500 Miliar/Tahun, AS Tujuan Terfavorit Imigran

Jumlah remiten global pada 2013 naik hampir tiga kali lipat sejak 2000, sehingga mencerminkan adanya lonjakan bantuan ekonomi bagi negara-negara yang kurang makmur

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah remiten global pada 2013 naik hampir tiga kali lipat sejak 2000, sehingga mencerminkan adanya lonjakan bantuan ekonomi bagi negara-negara yang kurang makmur.

Pew Research Center melaporkan jumlah pengiriman uang dari pekerja imigran di luar negeri ke negara asalnya terus naik sejak resesi global 2009, hingga menembus US$500 miliar per tahun.

Berdasarkan data Pew yang dilansir Selasa (17/12), jumlah imigran yang memilih tinggal di negara berpendapatan tinggi terus menanjak, dengan Amerika Serikat menjadi tujuan terfavorit di dunia, disusul Rusia dan Jerman.

Jumlah imigran di Negeri Paman Sam naik dua kali lipat menjadi 46 juta tahun ini dari 23 juta pada 1990. Sementara itu, Rusia menampung rata-rata 11 juta imigran per tahun selama periode yang sama.

AS sendiri kini telah menjadi tempat tinggal seperlima total imigran dunia, naik dari seperenam pada 1990. Negeri Paman Sam juga menjadi sumber utama remiten global, dengan total pengiriman uang mencapai US$12,3 miliar pada 2012.

Berdasarkan data yang dikelola dari Bank Dunia, 7 dari 10 imigran internasional—atau sekitar 160 juta orang—tinggal di negara maju dengan pendapatan  per kapita minimal US$12.616, naik dari 57% pada 1990.

“Para imigran tidak hanya bergerak ke luar, tapi juga ke atas. Sekarang, tidak hanya orang-orang dari negara berpendapatan rendah yang melakukan migrasi sepanjang perempat terakhir abad-20, tapi juga dari negara berpendapatan menengah. Ada pergerakan dari kelas menengah ke atas,” ujar peneliti Pew, Philip Connor.

Laporan tersebut mengungkapkan negara berpendapatan tinggi—di Amerika Utara dan Eropa—kian menarik bagi imigran dari India dan Meksiko, dengan alasan utama untuk membidik peluang ekonomis.

Data yang dilansir Pew mendefinisikan imigran sebagai orang yang tinggal lebih dari satu tahun di negara selain tanah kelahirannya. Sementara itu, pekerja asing dan siswa internasional juga tercakup dalam definisi itu, demikian halnya dengan pengungsi dan imigran gelap.

Berdasarkan analisis Bank Dunia, para imigran itu mengirim uang (remittance) untuk keluarga di negara asal atau tempat kelahiran mereka yang totalnya mencapai rerata 8% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara berpendapatan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Pew Research Center dan Bank Dunia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper