Bisnis.com, MEDAN - Aktivitas gempa Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terus meningkat dalam 5 hari terakhir dan tercatat paling tinggi hingga mencapai 1.000 kali gempa vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan secara visual aktivitas kegunungapian tidak terlihat secara mencolok tetapi secara kegempaan sejak 5 hari terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Sejak Selasa (10/12/2013) kegempaan vulkanik tercatat sekitar 400 kali, kemudian meningkat 500 kali, 700 kali dan kemarin mencapai 1.000 kali gempa vulkanik.
Pada Sabtu (14/12/2013) pukul 06:00 WIB - 12:00 WIB secara visual terlihat asap putih tebal tinggi 100-400 meter. Sedangkan dari seismisitas 32 kali gempa frekwensi rendah, 388 kali gempa hybrid, dan 6 kali gempa hembusan.
"Tremor dan amplituda maximum 1 mm. Ini terkait dengan kondisi magma yang kini kedalaman sekitar 2 Km dari kubah kawah," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sabtu (14/12/2013).
Dia menjelaskan dengan kondisi tersebut Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi. Menurutnya belum dapat dipastikan apakah letusannya efusif (erupsi tanpa letusan), atau eksplosif (erupsi dengan letusan) ke depan.
Hingga saat ini status Gunung Sinabung tetap 'awas' dan pada radius 5 Km harus steril. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius kurang dari 5 Km.
BNPB melaporkan jumlah pengungsi hingga Sabtu petang terus bertambah. Hari ini tercatat jumlah pengungsi mencapai 17.939 jiwa (5.545 KK). Mereka tersebar di 31 titik lokasi pengungsian.
Sebelumnya pada Selasa, jumlah pengungsi mencapai 17.201 jiwa (5.503 KK), Rabu mencapai 17.392 jiwa (5.547 KK), Kamis mencapai 17.844 jiwa (5.513 KK) dan Jumat mencapai 17.918 jiwa (5.537 KK).
Berdasarkan laporan Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, Letkol Prince Meyer Putong, bertambahnya jumlah pengungsi tersebut disebabkan karena petugas menyuruh warga yang kembali ke rumah di radius 5 Km mengungsi dan pengungsi yang sebelumnya tinggal di rumah kerabatnya kembali ke pos pengungsian.
Saat ini masih ada sebagian warga yang tinggal di dalam radius 5 Km tidak mau mengungsi. Untuk antisipasi aparat menutup jalan-jalan masuk ke desa, sosialisasi dengan memutar film bahaya gunungapi ke masyarakat, dan menempatkan petugas.