Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ikut menyikapi soal insiden keracunan massal terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Cak Imin meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk bisa mengecek sumber utama yang menyebabkan terjadinya insiden keracunan tersebut.
“Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu. Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain,” tuturnya dikutip, Kamis (24/2025).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini turut mendorong agar laboratorium kesehatan daerah dapat bergerak cepat untuk mencari tahu penyebab terjadinya keracunan.
“Nanti kita tunggu aja investigasinya. Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang,” ucapnya.
Versi BGN
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menekankan akan terus meninjau situasi di lapangan. Sementara saat ini dugaan kelalaian menjadi faktor utama
Baca Juga
"Dugaan sementara kelalaian dalam processing [makanan]," katanya kepada Bisnis melalui pesan teks, Rabu (23/4/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pengolahan bahan makanan dilakukan terlalu awal sebelum waktu konsumsi, sehingga berpotensi menyebabkan kontaminasi.
Adapun, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memastikan puluhan siswa yang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur Frida Laila Yahya mengatakan total korban keracunan dari dua sekolah, yakni MAN I Cianjur dan SMP PGRI I Cianjur , mndapat perawatan di RSUD Sayang dan Bhayangkara Cianjur sebanyak 79 orang.
“Total 79 siswa terdiri atas siswa MAN I sebanyak 60 orang dan SMP PGRI I sebanyak 19 orang. Saat ini, seluruhnya sudah pulang ke rumah masing-masing dan tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat,” katanya dilansir dari Antara, Rabu (23/4/2025).