Bisnis.com, PEKANBARU—Pelaku usaha di Riau mengalami rata-rata kenaikan omzet penjualan antara 5%—10% sebagai dampak pelaksanaan pilkada putaran pertama yang digelar pada September lalu.
Bahkan, ada beberapa pelaku usaha di sektor jasa dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Pekanbaru yang mengaku mengalami kenaikan omzet sekitar 25%—50%.
Hal itu terungkap dalam Survei dampak pelaksanaan pilkada di Provinsi Riau yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau hari ini, Rabu (11/12/2013).
Survei dilakukan kepada 1.257 pelaku usaha untuk mengetahui respon yang dialami pelaku usaha di tiap kabupaten/kota.
Periode survei dilakukan lebih kurang satu bulan pada 10 September hingga 17 Oktober 2013 di 12 kabupaten/kota di Riau, dengan metode pemilihan sampel secara acak (random sampling) dan margin error sebesar 5,2%.
Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa secara umum, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Gubernur Riau) yang berlangsung selama 5 tahun sekali itu terbukti memberikan efek positif terhadap perekonomian.
Pelaku usaha yang merasakan dampak relatif tinggi terdapat di Kota Dumai, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Secara umum, pelaku usaha yang merasakan dampak dari pelaksanaan pilkada utamanya terkonsentrasi di sektor perdagangan, hotel, dan restoran terutama di Kota Pekanbaru (19,7%), Kota Dumai (12,7%), dan Kabupaten Rokan Hulu (17,2%).