Bisnis.com, JAKARTA - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menilai mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menjadi fenomena sepanjang tahun ini.
"Fenomena Anas menurunkan citra Partai Demokrat, sedangkan Jokowi justru menjadikan namanya melambung karena menawarkan nuansa yang berbeda," katanya dalam studium generale yang digelar Jurusan Politik Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya, seperti dikutip Antara, Selasa (3/12/2013).
Menurut Anies, fenomena Anas dan Jokowi pada 2013 mendorong munculnya calon pemimpin bangsa menjelang Pilpres 2014.
"Ada parpol yang setahun sebelumnya sudah menentukan capresnya. Bahkan ada parpol yang sudah menentukan capres dalam lima tahun sebelumnya," kata Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
Namun, lanjutnya, munculnya calon pemimpin bangsa sejak setahun atau lebih dari Pilpres itu umumnya sangat ditentukan elit yang ada.
"Lain halnya dengan Demokrat yang memilih konvensi. Itu cara terbaik, tapi sayang sekali partai-nya yang bermasalah," katanya.
Terkait kemungkinan pemenang Konvensi Capres Partai Demokrat itu sudah diatur, Anies mengatakan tidak yakin hal tersebut terjadi karena hal itu bisa membuat partai tersungkur.
"Kalau Demokrat tidak fair dalam konvensi akan justru membuat partai itu semakin tersungkur, sebab survei pembanding di luar akan banyak," katanya.