Bisnis.com, PADANG— Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) meminta pemerintah membentuk Komite Komunikasi Nasional untuk membangun kemunikasi yang baik dengan masyarakat.
Suprawito, Ketua Umum ISKI, mengatakan pemerintah memerlukan lembaga komunikasi yang independen untuk memberi masukan kepada pemerintah agar komunikasi antar lembaga negara maupun ke masyarakat berjalan optimal.
“Sekarang, komunikasi presiden lewat juru bicara saja yang kadang sering bentrok. Apa yang seharusnya disampaikan presiden malah diucapkan juru bicara. Bahkan yang seharusnya cukup disampaikan juru bicara malah dilontarkan presiden. Ini tidak bagus bagi pemerintahan dan masyarakat luas,” katanya di sela-sela Kongres VI ISKI di Padang, Selasa (26/11/2013).
Dia mengatakan tidak hanya komunikasi presiden yang keliru. Elit-elit politik di Senayan pun sudah salah berkomunikasi serta melanggar batas-batas etika berbahasa Indonesia yang santun. “Ini kan sudah tidak benar, PR besar bagi dunia komunikasi kita,” ujarnya.
Menurutnya, Kongres ISKI tahun ini ditargetkan bisa memberikan rekomendasi mendasar kepada pemerintah soal grand desain komunikasi secara nasional yang bisa diterapkan di semua lini dan perguruan tinggi.
“Ada empat pokok komunikasi yang jadi bahasan kami. Pertama komunikasi dan isu-isu krusial, komunikasi dan pembentukan opini pembaca, komunikasi dan kepemimpinan, dan terakhir komunikasi media dan pengaruhnya,” katanya.
Dia mengatakan sekitar 300 ahli komunikasi Indonesia hadir dalam kesempatan itu, dan memaparkan 110 paper mengenai komunikasi dari berbagai sudut pandang. “Hasil kongres nanti berupa grand desain komunikasi Indonesia, dan rekomendasinya totalnya akan kami serahkan ke pemerintahan yang baru,” ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara itu.
Senada dengan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menginginkan kongres memberikan rekomendasi yang merubah pola komunikasi pemerintah dan masyarakat luas yang latah dengan kemajuan tekonologi.
“Ancaman paling serius itu bukan lagi penyadapan. Tetapi disintegrasi bangsa. Akibat komunikasi yang keliru, memanfaatkan teknologi, negara kita terancam perpecahan,” katanya.