Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tommy Soeharto Sangkal Disuap Rolls-Royce US$20 juta, Ini Bantahannya

Tommy Soeharto, putra bungsu mendiang presiden Soeharto membantah tuduhan bahwa dia menerima suap dari Rolls-Royce sebagai imbalan karena merekomendasikan mesin perusahaan itu untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Bisnis.com, LONDON - Tommy Soeharto, putra bungsu mendiang Presiden Soeharto membantah tuduhan bahwa dia menerima suap dari Rolls-Royce sebagai imbalan karena merekomendasikan mesin perusahaan itu untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Rolls-Royce, pembuat mesin pesawat terbesar kedua di dunia, tahun lalu diperintahkan oleh Serious Fraud Office (SFO) Inggris untuk menyerahkan rincian kemungkinan suap dan korupsi di China, Indonesia dan pasar luar negeri lainnya dan melakukan penyelidikan internal.

Akhir tahun lalu surat kabar Inggris melaporkan tuduhan dari mantan karyawan Rolls- Royce yang menyebutkan Tommy Soeharto telah menerima US$20 juta (sekitar Rp234,12 miliar) dan sebuah mobil Rolls-Royce untuk membujuk Garuda memesan mesin Rolls-Royce Trent 700 pada 1990.

Dalam surat yang dikirim kepada Direktur SFO David Green, Senin, Elza Syarief, pengacara Tommy Soeharto, mengatakan "secara kategoris ... dia (Tommy Soeharto) tidak, dan tidak pernah, menerima uang atau mobil dari Rolls-Royce dan dia juga tidak merekomendasikan mesin mereka untuk Garuda, seperti yang dituduhkan."

"Tuduhan ini palsu dan telah muncul, tampaknya, melalui komentar di internet dan diposting oleh seorang mantan karyawan, bukan melalui sumber resmi, " tambah surat itu.

Elza juga mengatakan SFO tidak menghubungi Rolls-Royce, Garuda atau Tommy Soeharto dan bahwa tidak ada kasus hukum atau investigasi berlangsung atau tertunda sehubungan dengan tuduhan tersebut.

Juru bicara Rolls-Royce belum dapat diminta komentarnya ketika dihubungi oleh Reuters.

Juru bicara SFO menolak untuk mengomentari surat itu.

Awal tahun ini Rolls - Royce menunjuk pengacara David Gold untuk memimpin peninjauan prosedur kepatuhan setelah tuduhan tersebut muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sarwani
Editor : M. Sarwani
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper