Bisnis.com, MANILA - Masyarakat Filipina yang selamat dari keganasan badai Haiyan - salah satu topan terganas di dunia - mulai membangun kembali rumah mereka.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/11/2013), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melipatgandakan proyeksi jumlah warga yang kehilangan tempat tinggalnya menjadi 2 juta orang.
Kendati demikian, bantuan yang diberikan dirasa masih kurang karena masih banyak korban tewas yang belum dievakuasi sepekan setelah topan ganas tersebut menewaskan ribuan orang.
Setelah penundaan cukup lama, ratusan pekerja bantuan internasional mendirikan rumah sakit darurat dan mengirimkan persediaan makanan, sementara helikopter dari kapal induk AS mengangkut obat-obatan dan air untuk disalurkan ke kawasan yang masih terisolasi.
“Kami sangat mengkhawatirkan jutaan anak,” ungkap juru bicara PBB Marixie Mercado.
Presiden Filipina Benigno Aquino dikritik karena lamban dalam memberikan bantuan dan tidak jelasnya perkiraan berapa jumlah korban, terutama di Tacloban yang terkena dampak paling parah.
Pemerintah setempat memPerkirakan korban tewas mencapai 4.000 orang hingga Jumat kemarin, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 2.000 orang.
Data tersebut merupakan jumlah korban yang ditemukan dan telah dikubur secara massal, belum termasuk korban yang tidak ditemukan karena terseret atau tenggelam ke laut lepas.