Bisnis.com, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat menargetkan produksi buah-buahan pada 2014 bisa mencapai 25 juta ton, naik 5% dari target produksi 2013.
Kepala Seksi Buah dan Sayuran Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Jabar Suwito Hadi mengemukakan target itu harus tercapai guna menghasilkan produksi buah-buahan yang bermutu.
"Produksi buah-buahan harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, dan komoditas asal Jabar harus bisa berdaya saing dan memiliki sertifikat internasional," katanya kepada Bisnis, Selasa, (12/11/2013).
Dia menjelaskan peningkatan produksi buah-buahan cukup potensial apabila kondisi cuaca bisa mendukung seperti tahun ini, sehingga pertumbuhan bunga pada setiap pohon bisa maksimal.
Selain itu, imbuhnya, pihaknya juga gencar memberikan pelatihan dan sosialisasi bagi petani untuk menjaga setiap jenis tanaman agar terhidar dari hama karena para petani buah-buahan di Jabar kelasnya lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian pangan.
Saat ini, katanya, pemerintah hanya bisa membantu memberikan penyuluhan atau pembekalan pengetahuan kepada petani, sedangkan untuk bantuan dalam bentuk lainnya masih terbatas.
Suwito optimistis target produksi buah-buahan tahun depan dapat terealisasi, selama kendala cuaca dan hama bisa diaantisipasi.
Adapun isu penyempitan lahan pertanian buah akibat alih fungsi tergolong kecil karena lokasinya berada di kawasan pegunungan dan dataran rendah yang jauh dari permukiman.
"Lahan tanam buah-buahan tidak menjadi sasaran investor karena letaknya jauh dari jalan raya, berbeda dengan padi atau tanaman pangan lainnya," ujarnya.
Kepala Biro Pemasaran Asosiasi Penganggur Indonesia Jabar Iyus Supriatna mengemukakan potensi buah anggur cukup besar untuk dimanfaatkan agar mempunyai nilai lebih.
Menurutnya, dengan kondisi iklim Jabar yang mendukung serta lahan yang subur mendukung tanaman anggur bisa dikembangkan dalam skala besar. "Bahkan, tanaman anggur mudah dibentuk pertumbuhannya atau bisa dibilang tanaman penurut, sehingga pengembangannya pun tidak sulit," jelasnya.
