Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP-UI, Reni Suwarso mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Dewan Perwakilan Rakyat terus menurun.
Menurutnya, salah satu penyebab penurunan kepercayaan itu adalah akibat banyak kebijakan dan tindak tanduk anggota Dewan terhormat yang bertentangan dengan logika publik.
"Bila rakyat tidak percaya pada lembaga negara dan kepada orang-orang yang bekerja di lembaga negara, maka rakyat tidak percaya pada output dan outcome lembaga negara. Rakyat pun tidak mematuhi peraturan dan perundangan yang disusun oleh mereka," kata Reni dalam keterangannya kepada wartawan dalam surat elektroniknya, Senin (11/11/2013).
Menurut Reni, tingkat kepercayaan masyarakat ini sangat penting untuk seorang anggota DPR. Bila rakyat tidak percaya lagi pada lembaga negara, ujarnya, maka lembaga negara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga berbahaya untuk demokrasi.
Menurut survei yang dilakukan CEPP FISIP-UI, kisruh internal Partai Demokrat (PD) terkait penempatan figur yang cocok untuk posisi Ketua Komisi III DPR ternyata berdampak buruk terhadap kinerja dan citra DPR.
Sebagai contoh, ketika Partai Demokrat mengajukan nama Ruhut Sitompul sebagai calon ketua Komisi III DPR RI, laporan media antara 16-27 September 2013 cenderung negatif.
Namun, setelah Pieter C. Zulkiefli terpilih jadi ketua Komisi III DPR RI, citra dewan mulai membaik. Hal itu, kata Reni, terbukti dari analisa media yang dilakukan pada 30 September-11 Oktober 2013 yang menggambarkan sebanyak 24% publik puas dengan citra DPR.
Reni mengatakan, antara 16-27 September 2013, laporan media massa mengenai kinerja atau citra DPR rendah, karena tiga hal, yakni belum diputuskannya soal nasib RUU Pemilihan Presiden (Pilpres), pemilihan Hakim Agung, dan pergantian ketua Komisi III DPR.
"Berdasarkan laporan dua mingguan dari analisa media cetak ditemukan 52% publik menilai buruk citra DPR. Hanya 16% yang menilai positif dan 32% memilih netral," katanya.