Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Bisnis AS Turun, Fed Diprediksi Pertahankan Stimulus Lebih Lama

Permintaan terhadap barang modal buatan Amerika Serikat pada September anjlok melebihi perkiraan, sebagai pertanda perusahaan-perusahaan memangkas rencana investasi secara drastis di tengah perdebatan utang yang bergulir di Washington.

Bisnis.com, WASHINGTON—Permintaan terhadap barang modal buatan Amerika Serikat pada September anjlok melebihi perkiraan, sebagai pertanda perusahaan-perusahaan memangkas rencana investasi secara drastis di tengah perdebatan utang yang bergulir di Washington.

Departemen Perdagangan AS melaporkan awal pekan ini permintaan barang modal nonmiliter selain pesawat—yang merupakan utama indikator rencana belanja bisnis—turun 1,3% dua bulan lalu.

Laporan tersebut cukup mengejutkan karena sebelumnya pemerintah mengestimasi rencana belanja bisnis hanya akan turun 1,1% pada September.

Data tersebut juga menunjukkan para pelaku bisnis memilih untuk menutup dompet mereka saat gejolak politik mengancam kemampuan pemerintah untuk mendanai tanggung jawab mereka.

Kondisi tersebut juga memberi lebih banyak alasan bagi Federal Reserve untuk mempertahankan fase program pemberlian obligasi bulanan mereka dengan kecepatan penuh sepanjang sisa tahun ini.

“[Laporan itu] mengisyaratkan pertumbuhan yang cukup rendah. Ini dapat menjadi alasan bagi the Fed untuk tetap melanjutkan stimulus mereka,” ujar Scott Brown, Kepala Ekonom Raymond James di St. Petersburg, Florida, Selasa (5/11/2013).

Pada saat bersamaan, data lain menunjukkan aktivitas pabrik menguat pada Oktober kendati terdapat masalah politis antara Presiden Barack Obama dan anggota Kongres dari Partai Republik.

Akhir pekan lalu, Institute for Supply Management mengatakan sektor manufaktur AS bulan lalu bertumbuh pada fase tercepat dalam lebih dari 2 tahun. Data yang diperoleh Moody’s Investors juga menunjukkan adanya peningkatan permintaan pesawat, yang mendorong pertumbuhan permintaan barang pabrikan secara keseluruhan menjadi 1,7%.

Namun, data tersebut sepertinya hanya berpengaruh sedikit terhadap pergerakan sentimen di Wall Street. Harga saham dan obligasi pemerintah AS turun sementara para investor mengantisipasi peluncuran data ekonomi lain yang lebih signifikan pekan ini.

Kebuntuan Pemerintah AS pada akhirnya berhasil diatasi bulan lalu, meski sempat terjadi shutdown yang menyebabkan ratusan ribu PNS dirumahkan selama beberapa pekan dan tertundanya perilisan data ekonomi kunci, termasuk laporan permintaan barang pabrik.

Permintaan barang pabrik secara umum tergelincir 0,1% pada Agustus. Angka pengapalan untuk kategori barang modal inti—tidak termasuk peralatan militer dan pesawat—juga turun 0,2% pada September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper