Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter quantitative easing hingga beberapa bulan ke depan.
Keputusan tersebut diumumkan setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS di Washington D. C.
FOMC menyatakan data perkembangan perekonomian AS masih belum cukup untuk mendorong penyesuaian nilai (tapering) stimulus moneter.
Program pembelian obligasi berbasis hipotek (mortgage-backed securities) senilai US$40 miliar per bulan dan obligasi pemerintah AS senilai US$45 miliar per bulan diputuskan untuk diteruskan,
“Komite memutuskan untuk menunggu bukti lebih lanjut yang menunjukkan perkembangan ekonomi akan bertahan sebelum menyesuaikan laju pembelian aset,” ujar siaran pers FOMC, Kamis (31/10/2013)
Langkah tersebut diharapkan bisa mempertahankan tingkat suku bunga jangka panjang, mendukung pasar hipotek AS, dan menciptakan kondisi pasar finansial yang lebih baik.
Kondisi di atas, lanjut FOMC, adalah faktor utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan menjaga laju inflasi perekonomian AS.