Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selataan dan Barat (Sulselbar) meningkat yang terlihat dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan penyaluran kredit.
Aset bank daerah milik pemerintah daerah Sulsel dan Sulbar itu naik 14,4% (year on year) menjadi Rp11,23 triliun per September 2013.
Posisi DPK per September tercatat Rp8,79 triliun atau tumbuh 14,3% (yoy) jika dibandingkan dengan posisi September 2012.
DPK dalam bentuk giro masih mendominasi dengan jumlah Rp5,42 triliun, sementara tabungan Rp1,24 triliun dan simpanan berjangka atau deposito Rp1,80 triliun.
"Kami memang agak berbeda dengan bank swasta, masih sangat banyak porsinya dana milik pemda selaku pemegang saham," kata Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra kepada Bisnis, Senin (28/10/2013).
Diakuinya penghimpunan DPK lebih besar dari masyarakat masih sangat sulit, sekalipun Asosiasi Bank Pembangunan Daerah mencanangkan BPD sebagai regional champion.
Sementara itu, penyaluran kredit mencapai Rp6,53 triliun atau naik 7,7% (yoy), dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 74,24%.
Kualitas pinjaman masih terjaga baik yang ditunjukkan dengan kredit bermsalah atau non-performing loan (NPL) gross mencapai 1,25% dan NPL net 0,42%.
Ellong menyebut pihaknya tengah bekerja keras meningkatkan porsi kredit produktif yang saat ini baru mencapai 28%. Pemerintah bank seluruh daerah menargetkan kredit produktif sekurang-kurangnya 40%.
Laba Naik 10,8%
Membaiknya kinerja Bank Sulsebar juga ditunjukkan dengan kenaikan laba per September 10,8% (yoy) menjadi Rp260,23 miliar seperti tercantum dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (28/10).
Sumber pendapatan utama masih berasal dari pendapatan bunga dan fee based income. Pendapatan bunga naik 12,5% (yoy) menjadi Rp913,62 miliar dan pada saat yang sama beban bunga mampu diturunkan -15,8% menjadi Rp232,49 miliar.
Sementara itu untuk pendapatan operasional selain bunga justru turun 15,7% (yoy) menjadi Rp56,59 miliar. Beban operasional menunjukkan peningkatan sebesar Rp99,65 miliar atau 35,2% menjadi Rp382,32 miliar.
"Kami cukup efisien dilihat dari BOPO yang berada di bawah rata-rata nasional," kata Ellong. Bank sulselbar menekan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 63,56% menjadi 63,37% per September 2013.
Adapun posisi net interest margin (NIM) BPD dengan 80 ATM ini mencapai 10,57% atau naik dibandingkan posisi September 2012 sebesar 9,18%.
Bank Sulselbar juga merambah bisnis kartu kredit dengan menggandeng Bank Mandiri, diantaranya menyasar PNS di Sulsel dan Sulbar yang mencapai 185.000 pegawai.
Peluncuran kartu kredit itu, kata Ellong, untuk meningkatkan pendapatan dari fee based income. Dalam sebulan setelah dirilis September lalu, lanjutnya, telah disetujui sekitar 300 kartu kredit co-branding.
Aset Bank Sulselbar Tembus Rp11 Triliun
Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selataan dan Barat (Sulselbar) meningkat yang terlihat dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Taufikul Basari
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
45 menit yang lalu
Puan Dukung Rencana Pemberian Rumah Dinas untuk Anggota DPR
48 menit yang lalu
Penampakan IKN Nusantara 12 Hari Jelang Berakhirnya Rezim Jokowi
1 jam yang lalu
Azwar Anas Jawab Rumor Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo
1 jam yang lalu