Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines koran: Ekonomi 2014 Lebih Baik, Industri Antisipasi Mogok Buruh

Sorotan utama berbagai media nasional Jumat (25/10/2013), antara lain target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6% yang ditetapkan pemerintah bersama DPR, beberapa perusahaan antisipasi kemungkinan mogok buruh, dan penggunaan biodiesel sektor transportasi yang akan mencapai 7,2 juta kiloliter pada 2015.

Bisnis.com, JAKARTA—Isu target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6% yang ditetapkan pemerintah bersama DPR menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (25/10/2013), selain masalah antisipasi beberapa perusahaan atas kemungkinan mogok buruh dan penggunaan biodiesel sektor transportasi yang akan mencapai 7,2 juta kiloliter pada 2015.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Ekonomi Tahun 2014 Diprediksi Lebih Baik
Pemerintah dan DPR menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan sejumlah lembaga ekonomi, yakni di bawah 6%. Sedangkan target belanja negara diperkirakan Rp1.842 triliun (KOMPAS).

Industri Antisipasi Mogok Buruh
Ancaman mogok pekerja mulai 28 Oktober sampai dengan 1 November 2013 dengan agenda menuntut kenaikan upah minimum yang lebih layak, membuat pusing pebisnis di beberapa kawasan industri. Beberapa perusahaan mengantisipasi kemungkinan terburuk (KONTAN).

Krisis Diduga Jerat Indonesia Hingga 5 Tahun
Penanganan yang lamban terhadap krisis ekonomi global oleh pemerintah Indonesia berdampak fatal pada laju pertumbuhan ekonomi nasional. Para ekonom menilai adanya krisis yang terjadi saat ini akan berlanjut sampai 5 tahun mendatang (NERACA).  

Biodiesel Transportasi Capai 7,2 Juta Kiloliter
Penggunaan biodiesel untuk transportasi akan mencapai 7,2 juta kiloliter (kl) pada 2015, meningkat dari sekitar 600.000 kl tahun ini. Tambahan 6,6 juta kl tengah dilelang Pertamina untuk tahun 2014-2015. Jika upaya ini terwujud, impor solar akan terpangkas US$5,2 miliar dan defisit neraca perdagangan RI akan menurun signifikan (INVESTOR DAILY). 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper