Bisnis.com, JAKARTA— Persoalan penanganan defisit berjalan oleh Bank Indonesia menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (28/11/2013) selain isu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang telah membebani calon pemilik rumah dan isu penguatan pasar modal.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Defisit 1,7% Cukup Baik
Pemerintah dan Bank Indonesia fokus menangani defisit transaksi berjalan. Meski demikian, BI tidak berambisi untuk membuat transaksi berjalan surplus. Defisit transaksi berjalan sebesar 1,7% dari produk domestik bruto dinilai sudah cukup baik. Defisit tersebut antara lain disebabkan defisit neraca minyak (KOMPAS).
Bunga Kredit Rumah Menguras Dompet
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) telah membebani calon pemilik rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR). Sejak Mei hingga November 2013, secara keseluruhan BI rate telah naik 175 basis poin mejadi 7,5%. Bunga KPR pun ikut naik di kisaran itu (KONTAN).
Kalangan Pasar Modal Satu Tekad Dongkrak Jumlah Investor Domestik
Kalangan pasar modal—otoritas maupun pelaku pasar—satu tekad mendongkrak jumlah pemodal lokal. Hanya dengan pemodal lokal yang tangguh, pasar modal Indonesia bisa tahan menghadapi tekanan eksternal (INVESTOR DAILY).