Bisnis.com, JAKARTA - Moderator diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia, M.Rachmad, diminta untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik perihal tudingan personil Badan Intelijen Negara telah menjemput paksa dan menculik mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso.
Dalam diskusi yang digelar PPI pada Jumat (18/10), Rachmat mengeluarkan tudingan dengan menyatakan Budhisantoso yang dijadwalkan menjadi pembicara diskusi di Duren Sawit, dijemput personil BIN.
"Seharusnya yang bersangkutan bersikap ksatria, meminta maaf dan mengakui kesalahannya, bukan malah bersembunyi," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Minggu (20/10).
Suyanto menambahkan, karena Rachmad sudah menyampaikan tuduhan di depan publik, maka sudah seharusnya dia juga meminta maaf di depan publik.
"Yang bersangkutan harus dengan berani muncul ke publik untuk mengatakan bahwa pernyataannya itu tidak benar, karena pernyataan yang dia sampaikan juga di depan publik," kata Djoko.
Dari tudingan yang merebak ke mana-mana itu, Kepala BIN, Marciano Norman, kontan menggelar konferensi pers di Kantor BIN, Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu semalam. (antara/yus)