Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruhut Bilang Demokrat 'Lega' dengan Penahanan Andi Mallarangeng

Ruhut Sitompul Angggota DPR fraksi Partai Demokrat mengaku 'lega' dengan resmi ditahannya Andi Mallarangeng oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Andi Mallarangeng Mengenakan Maju Tahanan KPK/Antara
Andi Mallarangeng Mengenakan Maju Tahanan KPK/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ruhut Poltak Sitompul Angggota DPR fraksi Partai Demokrat mengaku 'lega' dengan resmi ditahannya Andi Mallarangeng oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Ruhut, dengan ditahannya Andi, maka kepercayaan masyarakat terhadap PD akan meningkat. Ruhut juga mengatakan bahwa Andi dan Anas Urbaningrum yang tersangkut kasus mega proyek Hambalang ini menjadi beban bagi partai.

"Selama ini masyarakat menganggap kasus ini hanya bohong belaka. Tapi dengan adanya penahanan ini maka sudah dibuktikan bahwa kasus ini memang sungguhan," ujar politisi sekaligus pengacara ini ketika dijumpai di Gedung DPR, Kamis (17/10/2013).

Namun, Ruhut mengaku sangat terkesan dan terharu dengan sikap Andi yang kooperatif dengan KPK. "Andi adalah orang baik, dia juga sangat kooperatif. Saya terharu dengan sikap Andi," kata Ruhut.

Ruhut mengatakan bahwa partainya tidak akan melakukan intervensi atas keputusan KPK menahan mantan menteri pemuda dan olahraga (menpora) sekaligus mantan kader PD tersebut.

"KPK telah memiliki 2 barang bukti, maka KPK berhak menahan orang tersebut. Partai kami tidak akan melakukan intervensi, karena sejak awal kami tegas memberantas korupsi dan tidak akan melindungi anggota partai yang terlibat korupsi seperti yang telah diamanahkan oleh ketua umum partai," ucapnya.

Ruhut juga menyampaikan pesan kepada Anas mantan Ketua Umum PD yang dinilai bersikap bersebrangan dengan Andi dan bertindak tidak kooperatif dengan KPK.

"Pesan untuk anas sebaiknya lakukan hal seperti Andi, baik-baiklah di boncengan. Kurbankanlah sapi, jangan orang," jelasnya.

Ruhut menegaskan bahwa PD tidak pernah mengorbankan kadernya. "Partai telah mengingatkan anggotanya untuk tidak bermain api, tetapi jika mereka tetap bermain dengan api maka partai tidak akan bertanggung jawab."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper