Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Republik Akan Melunak dan Setujui Tambahan Utang

Pengamat Hukum Tata Negara, Margarito Kamis mengatakan pada akhirnya Partai Republik akan mencapai kesepakatan dengan pihak Partai Demokrat terkait shutdown Amerika Serikat

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Hukum Tata Negara, Margarito Kamis mengatakan pada akhirnya Partai Republik akan mencapai kesepakatan dengan pihak Partai Demokrat terkait penghentian anggaran untuk layanan pemerintah (shutdown) dan peningkatan batas utang Amerika Serikat.

“Dalam sejarahnya di Amerika Serikat, akan selalu ada jalan keluar yang kreatif dari persoalan shutdown dan peningkatan batas utang,” ujarnya hari ini, Rabu (16/10/2013).

Margarito mengemukakan hal itu terkait hitungan mundur batas waktu kewenangan untuk menambah utang pada Kamis besok (17/10/2013). Sebagaimana diketahui kedua partai masih berdebat terkait anggaran layanan pemerintah yang dihentikan dan soal peningkatan pagu utang untuk menghindari kemungkinan gagal membayar utang (default).

Para pemimpin Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS hari ini menunda  pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang telah direvisi, setelah melihat bahwa RUU itu tidak mendapat cukup dukungan di DPR dan tidak akan lolos di Senat.

Menurut Margarito, Presiden Barack Obama punya kartu truf dengan memamfaatkan psikologi publik untuk mendukung kebijakannya berupa program kesehatan. Selain itu, beberapa presiden sebelumnya juga pernah menggunakan peningkatan batas utang dengan dalih demi kepentingan negara, sebagai kartu truf untuk menarik simpati rakyat.

“Obama sangat percaya diri untuk itu. Saya yakin akhirnya Partai Republik akan melunak karena rakyat AS sangat realistis dan tidak mau ekonominya morat-marit,” ujarnya kepada Bisnis usai satu diskusi di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu, (16/10/2013).

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah staisun televisi, Presiden Obama menyerukan kepada para legislator untuk mengesampingkan politik dan berhenti menimbulkan penderitaan pada rakyat Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper