Bisnis.com, WASHINGTON—Presiden Barack Obama menekan anggota parlemen Republik pada Sabtu (12/10/2013) waktu setempat untuk menyetujui menaikan plafon utang Amerika Serikat.
Pertempuran anggaran antara Obama dan Partai Republik yang menguasai DPR mengakibatkan ratusan ribu pekerja terkena 12 hari shutdown pemerintah dan menempatkan Amerika Serikat pada risiko gagal bayar (default) bersejarah, kecuali jika batas utang dinaikan.
Dengan potensi bencana ekonomi yang menjulang, Obama dan Partai Republik berusaha menyepakati berapa lama perpanjangan plafon utang, dengan Republik ingin membatasi sampai enam minggu.
Obama menegaskan dalam pidato mingguannya bahwa dia ingin perpanjangan plafon utang lagi.
“Itu tidak bijaksana, karena beberapa menyarankan, untuk menyepak plafon utang bisa jalan selama beberapa bulan, dan bermain dengan pertama kalinya tepat ditengah musim belanja liburan,” katanya seperti dilansir Reuters.