Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, NEW YORK - International Finance Corporation (IFC) berencana menjual obligasi senilai US$1 miliar rupee untuk mendanai investasinya di India.

Badan investasi milik Bank Dunia itu menjelaskan penjualan obligasi itu bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi asing di tengah ketidakpastian ekonomi global.  

Obligasi yang disebut ‘utang sintetis’ itu diterapkan dalam mata uang asing dan membiarkan para investor mengambil untung dari suku bunga rupee.

Menurut Citigroup Inc, obligasi itu akan membagi peringkat utang kelas atas Bank Dunia dengan peringkat investasi India yang rendah.  

“Pengumuman diluncurkannya obligasi IFC itu tidak memiliki implikasi langsung terhadap perhitungan aliran modal. Namun, langkah itu mengarah pada konvertibilitas akun modal, sehingga dapat menaikkan kepercayaan investor,” ujar Gaurav Garg, ahli strategi Citigroup di Singapura, Kamis (10/10).  

Rupee menguat 11% dari rekor terendah pada 28 Agustus setelah Gubernur Reserve Bank of India Raghuram Rajan menawarkan swap konsensional untuk menambah cadangan dolar. Citigroup memprediksi performa bagus rupee akan berlanjut dan arus pembelian mata uang itu akan meningkat.  

Para investor asing mengurangi kepemilikan utang berdenominasi rupee menjadi US$25,9 miliar pada 8 Oktober, yang terendah sejak 2011. Sementara itu, perekonomian India bertumbuh 5% pada tahun fiskal yang berakhir Maret, yang terlemah dalam 10 tahun terakhir.  

India memiliki portofolio investasi terbesar dari IFC dengan total US$45 miliar pada Juni. Investasi itu lebih menekankan pada sektor swasta. IFC telah menjual obligasi bagi 13 mata uang lokal, termasuk real Brazil, renminbi China, dan ruble Rusia. IFC juga menjual 439 juta real (US$199 juta) obligasi offshore pada 7 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper