Bisnis.com, SEMARANG - Hotel Best Western Star Semarang siap bersaing dengan hotel-hotel baru di kota itu dengan menargetkan tingkat okupansi 70% pada akhir tahun ini, dengan mengandalkan konsep food and beverage yang berbeda.
Data rerata okupansi hotel itu sejak Januari hingga September 2013 mencapai 67% dengan tamu dari kalangan bisnis sekitar 90% dan sisanya tamu umum.
Director of Sales Marketing Hotel Best Western Star Semarang Wahyu Setyo Budiwan optimistis target tersebut bakal tercapai mengingat kecenderungan kunjungan tamu hotel pada akhir tahun meningkat.
“Sudah tren permintaan kamar hotel akhir tahun meningkat, Best Western siapkan kamar 5 tipe dengan jumlah 253 unit, termasuk hotel dengan kamar terbanyak di Semarang,” katanya di sela-sela peluncuran Business Lunch, Selasa (8/10/2013).
Program Business Lunch itu merupakan bagian untuk menarik kunjungan tamu dengan menawarkan makan siang menu nusantara, seperti pecel, nasi padang, soto, lontong kikil dan ikan woku belanga dengan harga mulai Rp15.000 per porsi.
“Kami sengaja mengonsep makan dihotel tak harus mahal dengan suasana restoran nyaman diiringi gending Jawa didampingi sinden yang melantunkan berbagai jenis lagi tradisional,” lanjut dia.
Konsep tradisional model prasmanan itu berlaku Oktober - November dengan menu nusantara beragam dari Senin-Jumat khusus untuk makan siang antara pukul 11.30 – 14.30 WIB.
Wahyu menambahkan, saat ini food and baverage memberikan kontribusi sebesar 30% dari total pendapatan hotel. Program khusus seperti business lunch diharapkan dapat meningkatkan kontribusi hingga 40%.
Executive Chef Prima Restoran Best Western Semarang, Suwanta siap memberikan aneka menu dengan persiapan sebanyak 325 menu untuk dua bulan.
“Setiap harinya selama program akan disiapkan 37 menu dengan persediaan minimal 20 pack per hari, dari menu Jawa, Kalimantan, Sumatra hingga masakan Indonesia Timur,” ujarnya.