Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Ikut Lawan Kampanye Negatif Industri Dalam Negeri

Bisnis.com, PEKANBARU--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau mendesak pemerintah pusat ikut aktif melawan KTT APEC di Bali untuk membahas kampanye negatif yang sering dihembuskan LSM asing terhadap industri kertas dan minyak sawit mentah yang

Bisnis.com, PEKANBARU--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau mendesak pemerintah pusat ikut aktif melawan KTT APEC di Bali untuk membahas kampanye negatif yang sering dihembuskan LSM asing terhadap industri kertas dan minyak sawit mentah yang banyak beroperasi di Riau.

Direktur Eksekutif Kadin Riau Muhammad Herwan mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah KTT APEC 2013 harus bisa mengambil manfaat maksimal dari pertemuan tersebut, untuk membela kepentingan industri dalam negeri di tingkat global.

 Salah satu isu yang bisa diperjuangkan adalah maraknya kampanye hitam terhadap industri sawit dan kertas yang selalui dituding sebagai perusak lingkungan. Herwan mengemukakan kedua sektor industri itu banyak beroperasi di Riau dan wilayah lain di Sumatra, namun memasok kebutuhan pasar global.

“KTT APEC ini momentum yang pas untuk memperjuangkan industri dalam negeri di pentas global, salah satunya industri pulp dan kertas serta sawit yang selalu di tuding merusak lingkungan sehingga mengganggu kinerja ekspornya,” katanya, hari ini.
         
Herwan mengemukakan perlawanan terhadap kampanye negatif dari LSM asing itu bisa dilakukan dengan menyampaikan fakta-fakta bahwa sektor industri sawit dan minyak sawit mentah (CPO) dan kertas di Indonesia sudah menerapkan berbagai standar global maupun sertifikasi yang menunjukkan bahwa produksinya ramah lingkungan.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus bisa membantu pelaku usaha untuk bisa membuktikan bahwa produk atau komoditi andalan yang berbasis sumber daya alam tidak seperti yang dituduhkan LSM tersebut. Apalagi, lanjutnya, terkadang LSM seringkali menyampaikan tudingan berdasarkan dugaan-dugaan tanpa disertai data dan fakta yang jelas.

“Tuduhan itu harus dilawan dengan bukti hasil riset, atau sertifikasi, berdasarkan fakta yang jelas,” ujarnya.

Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menyatakan industri kertas Indonesia mengalami kesulitan dalam menembus pasar Amerika karena negara tujuan memberlakukan aturan ketat dan diperparah dengan kampanye hitam LSM asing.

"Untuk saat ini kertas Indonesia hanya bermain di wilayah Asia, Australia, dan Eropa. Kami kesulitan untuk menembus Amerika karena berbagai hal, belum lagi 'black campaign' yang dilakukan NGO asing," ujar Wakil Ketua Umum APKI, Rusli Tan.

Menurut dia, LSM asing sengaja ingin merusak industri pulp dan kertas di Tanah Air, apalagi mereka tahu produk kertas Indonesia sangat kompetitif bersaing di pasar internasional.

Adapun bentuk kampanye hitam yang sering didegungkan oleh LSM asing, seperti mencap Indonesia sebagai negara yang mengabaikan lingkungan hidup, kemudian membabat hutan alam dan permisif terhadap perlakuan "illegal logging".

"LSM asing selalu menggeneralisasi semua perlakuan tersebut dilakukan industri pulp dan kertas Indonesia sehingga patut diduga sebagai perpanjangan tangan pemilik kepentingan industri kertas di Amerika dan Eropa," katanya. (K18)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kontributor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper