Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi 2013 di Pekanbaru Diprediksi 7,8%, Ini Pertimbangannya

Bisnis.com, PEKANBARU - Bank Indonesia Provinsi Riau memperkirakan tekanan inflasi Kota Pekanbaru pada akhir tahun ini berada di kisaran 7,3%-7,8%.

Bisnis.com, PEKANBARU - Bank Indonesia Provinsi Riau memperkirakan tekanan inflasi Kota Pekanbaru pada akhir tahun ini berada di kisaran 7,3%-7,8%.

Perkiraan inflasi itu dipengaruhi oleh setidaknya tiga hal. Pertama, telah terjadi keseimbangan baru harga-harga pasca second round effect kenaikan harga BBM.

Kedua, depresiasi nilai rupiah yang menyebabkan inflasi pada komoditas impor, baik pada barang intermedier maupun barang jadi.

 Ketiga, adanya risiko hambatan pasokan sejalan dengan pergeseran musim panen dan gangguan cuaca di beberapa sentra produksi pangan.

Untuk diketahui pada September 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat laju inflasi di Kota Pekanbaru sebesar 0,24%, sementara laju inflasi tahun kalender sebesar 7,08% dan inflasi year on year (yoy) sebesar 7,79%.

Realisasi inflasi September 2013 ini di bawah perkiraan BI. Sebelumnya, Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Irwan Zubir memperkirakan inflasi pada September 2013 berada di kisaran 0,3%—0,6%.

Sementara untuk inflasi tahunan pada September 2013, sebelumnya diperkirakan di kisaran 7,8%—8,2% (year on year).

Seperti dikutip dari keterangan resmi BI Provinsi Riau yang diterima Bisnis, Rabu (2/10/2013), tekanan inflasi pada September 2013 didorong oleh deflasi pada kelompok bahan makanan (volatile foods) sejalan dengan menurunnya harga komoditas hortikultura, khususnya cabe merah dan bawang merah.

“Hal ini juga tidak terlepas dari telah meredanya dampak kenaikan harga BBM bersubsidi yang mencapai puncaknya pada Agustus lalu,” tulis M. Abdul Majid Ikram, Kepala Tim Ekonomi Moneter BI Provinsi Riau seperti dikutip, Rabu (2/10/2013).

Selain itu, sumber tekanan inflasi pada September 2013 utamanya berasal dari kenaikan inflasi inti khususnya makanan jadi, emas perhiasan, dan biaya pendidikan.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan rendah dan kembali ke pola normal mulai September dan bulan-bulan ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper