Bisnis.com, SEMARANG – Penjualan barang elektronik dalam satu bulan terakhir mengalami penurunan sekitar 20% yang disebabkan naiknya harga produk dari pabrikan akibat dampak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Direktur Utama Atlanta Elektronik, Santoso Kurniadi mengatakan penurunan penjualan hanya pada produk non premium, sedangkan produk premium justru mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga jual produk dari seluruh pabrikan elektronik menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat kalangan menengah bawah,” katanya Senin pagi usai menggelar pertemuan teknis dengan peserta "Atlanta Premium Sales", Senin (30/9/2013)
Pameran di Atlanta Elektronik itu rencananya digelar pada 4 -15 Oktober 2013, serempak di dua kota, yaitu ; Semarang dan Yogyakarta. Menurut dia produk yang mengalami penurunan penjualan antara lain kulkas, audio video, dan produk-produk rumah tangga lainnya. Sedangkan produk premium yang sedang ramai diburu adalah televisi LED khususnya yang 40 inchi.
Santoso mengatakan konsumen produk kelas premium cenderung tidak mempersoalkan harga dalam melakukan pembelian. Berbeda dengan konsumen produk non premium biasanya harga menjadi pertimbangan utama pikir untuk menentukan pilihan.
Dia menjelaskan kenaikan harga elektronik dari pabrikan dilakukan secara bertahap. Setelah bulan lalu naik di kisaran 3%-5%. “Oktober ini diperkirakan harga akan naik lagi dengan persentase yang sama, 3%-5%” katanya. (dot)