Bisnis.com, PADANG- Potensi industri kreatif di Sumatra Barat terbengkalai lantaran belum digarap maksimal akibat kurangnya sentuhan teknologi.
Gusti Muhammad Hatta, Menteri Riset dan Teknologi mengatakan di Sumatra Barat banyak potensi, baik kuliner, pakaian lokal, maupun potensi wisata yang bisa dikemas lebih kreatif sehingga memberikan nilai tambah. Namun potensi itu urung tergarap. "Kita kurang pengentahuan dalam memberikan sentuhan teknologi," ujar Gusti Muhammad Hatta, Menteri Riset dan Teknologi dalam acara temu ramah dengan peserta Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XV di Padang, Sumbar, Rabu (25/9/2013).
Menurut dia, padahal potensi yang bisa digarap banyak sekali. "Tinggal dipoles sedikit saja, nilainya bisa tumbuh berkali-kali lipat," ujarnya.
Gusti mengatakan teknologi yang dimaksud bukan menerapkan peralatan yang berharga mahal. Namun, peralatan yang seadanya di
lingkungan sendiri. "Saya pernah ketemu pengrajin batu yang hasil polesannya sangat bagus. Saya kira belajarnya di Jepang. Ternyata di
Martapura, di negeri kita dengan peralatan seadanya," katanya.
Gusti, menambahkan kini diperlukan survey kecil-kecilan untuk mencari nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Upaya itu merupakan bagian dari pemanfaatan teknologi tepat guna.
Dia mengatakan saat ini sudah banyak temuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) maupun temuan masyarakat yang belum dimanfaatkan
secara luas. "Padahal hasilnya bagus, dan bisa bersaing di pasar global. HP saya ini temuan LIPI. Kualitasnya bagus. Namun, belum termanfaatkan secara luas," katanya.