Bisnis.com, SEOUL - Pemerintah Indonesia dan Korsel kembali menggelar pertemuan resmi untuk memacu kerja sama bisnis dan ekonomi kedua negara.
Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung di Seoul mulai Rabu (25/9) dan Kamis (26/9) yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang disampingi antara lain oleh Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dan sejumlah pejabat tinggi dari kementerian tersebut.
Dirjen Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengemukakan bahwa makin terbuka kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dan Korsel sebagai kelanjutan dari
The 4th Meeting of Working Group on Industrial Cooperation yang digelar pada 21-22 Agustus di Seoul.
Dalam pertemuan tersebut kedua negara membahas perluasan wilayah kerja sama industri di 9 bidang, yaitu industri baja, ban, perkapalan, kedirgantaraan, teknologi informasi, alih teknologi industri, permesinan industri tekstil, permesinan dan peralatan kesehatan serta industri mesin dan alat berat.
"Selain sembilan bidang tadi, ada juga lima inisiatif kerja sama yang siap dikembangkan," ujar Agus dalam peryataan tertulis yang diterima Selasa malam (24/9/2013).
Mengacu pada pokok-pokok hasil pertemuan terdahulu tersebut, kedua negara diharapkan menunjukkan komitmen penuh untuk meralisasikannya.
Dalam kaitan Agus mengakui ada sejumlah masalah yang perlu didalami lebih lanjut, terutama bagi proyek investasi Korsel yang sudah direalisasikan di Indonesia seperti PT Krakatau Posco, PT Hankook Tire Indonesia dan beberapa proyek kerja sama industri lainnya yang sudah disepakati. Misalnya persoalan pajak, ketersediaan lahan, proses alih teknologi dan pengembangan kapasitas SDM serta kepastian pasokan gas.
"Kalau di perkapalan,Korsel punya teknologi dan sudah efisien. Sedangkan Indonesia punya pasar yang besar," kata Agus.
Kedua negara juga masih harus membahas secara lebih rinci kerja sama di bidang kedirgantaraan. Untuk itu, Indonesia sedang menunggu proposal pihak Korsel untuk mengembangkan produksi pesawat komersial.
Begitu pula di bidang teknologi informasi yaitu dengan mencari berbagai peluang yang memungkinkan konten-konten dari Indonesia dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang ditetapkan Korsel.
"Sebagai titik terdepan dalam payung kerja sama itu, Kementerian Perindustrian mendukung penuh implementasi inisiatif kerja sama tersebut. Dan bila ada kendala, harus segera dipecahkan," ujar Agus.