Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Haji 2013: Diduga Bawa Dagangan, Calhaj Diminta Luruskan Niat

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Agama meminta calon jamaah haji meluruskan niat dengan tidak membawa barang bawaan berlebihan bahkan diindikasikan untuk berdagang.

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Agama meminta calon jamaah haji meluruskan niat dengan tidak membawa barang bawaan berlebihan bahkan diindikasikan untuk berdagang.

Hal itu dikatakan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu, melalui pesan tertulis yang diterima Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Makkah menanggapi temuan ratusan boks rokok dan ribuan tablet obat kuat milik jamaah haji yang disita Imigrasi di Bandara Madinah.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyesalkan dengan kejadian jamaah yang membawa barang-barang yang melebihi jumlah ketentuan keimigrasian.

"Jamaah diminta untuk tidak membawa barang bawaan pribadi yang berlebihan. Jumlah yang sangat banyak tersebut diindikasi yang bersangkutan akan melakukan perdagangan,” kata Anggito, tulis situs Kementerian Agama, Kamis (19/9/2013).

Anggito meminta jamaah haji untuk lebih fokus dalam menunaikan ibadah. "Jamaah diminta datang ke tanah suci dengan tujuan hanya untuk berhaji, bukan yang lainnya," ujarnya.

Selain itu, Anggito meminta pihak kepabeanan di embarkasi Tanah Air lebih meningkatkan ketelitiannya saat memproses barang bawaan jamaah.

"Jangan sampai kejadian tersebut terulang lagi," imbau Anggito.

Ketika dihubungi MCH Daker Makkah, Kabid PAM Haji Kasmudi membenarkan adanya barang bawaan jamaah kloter JKG/11 dari Lampung yang disita pada hari Rabu (18/9/2013) oleh imigrasi bandara Madinah.

Barang atas nama Ngaliman Marzuqi Abdul Latif dengan nomor paspor A5802615 BS itu berupa rokok 225 boks, urat madu 2.000 tablet, obat kuat lelaki 260 tablet, parasetamol 4.100 tablet, Kuku Bima 1.200 ST, mentolin 2.360 tablet, binari 940 tablet, nafasin 376 tablet, ibuprofen 2.240 tablet, Extrajoss 1.440 sachet, dan puluhan ribu pil KB.

Kasmudi menjelaskan pihaknya sudah mencoba menemui Ngaliman di Madinah, hanya yang bersangkutan sedang melaksanakan ibadah Arba’in di Masjid Nabawi.

"Karena yang bersangkutan masih Arbain, kami belum bisa melakukan wawancara. Habis Isya mungkin akan lebih leluasa untuk melakukan wawancara,” jelas Kasmudi, Kamis (19/9/2013).

Jamaah yang bersangkutan sekarang ada di Sektor 1 Madinah. "Habis Isya kami akan ajak ngobrol dengannya terkait mengapa beribadah haji dengan membawa barang berlebih, apa tujuannya? Apakah ada motif lain? Apakah akan dijual di sini?”, jelas Kasmudi. (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper