Bisnis.com, JAKARTA - Sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (16/9/2013) tidak saja menyangkut isu kenaikan suku bunga yang berakibat pada kinerja perbankan, tetapi juga persoalan ancaman stagnansi sektor usaha akibat bunga tinggi di samping soal kredit kepemilikan rumah yang akan diperketat.
Bank Jaga Kinerja
Bank bersiasat agar kinerjanya tahun ini tidak anjlok akibat kenaikan suku bunga acuan (BI Rate). Kenaikan BI Rate diperkirakan menyebabkan laba bank terkoreksi. Untuk mengikuti BI Rate 7,25% saat ini, bank akan menaikkan suku bunga simpanan. (KOMPAS)
Sori, KPR Cuma Untuk Rumah Jadi
Pengembangan properti tidak lama lagi akan kesulitan memasarkan properti yang hanya sekedar bermodal brosur atau konsep belaka. Mulai akhir September ini, Bank Indonesia (BI) akan memperketat kebijakan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi rumah dalam status inden (KONTAN).
IPO Saham Jalan Terus
Target 30 penawaran umum perdana (IPO) saham yang dipatok Bursa Efek nIndonesia (BEI) tahun ini dipastikan tercapai kendati pasar saham sedang tertekan. Para pelaku pasar percaya, dengan persiapan matang dan timing yang tepat, IPO di tengah pasar yang volatile akan tetap optimal. PT Siloam International Hospitals Tbk adalah contoh sukses perusahaan yang melangsungkan IPO ketika pasar dilanda turbulensi (INVESTOR DAILY).
Stagnansi Ancam Dunia Usaha
Sejumlah pengamat, akademisi dan pengusaha menilai kebijakan suku bunga tinggi yang diindikasikan dengan kenaikan BI Rate mencapai 7,25%, hanya akan membuat persoalan baru di kalangan dunia usaha yang akan menghadapi stagnasi sehingga gagal mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kalangan pengusaha khususnya UMKM juga akan kesulitan mengembangkan usaha pada 1-2 tahun mendatang, akibat dampak suku bunga tinggi yang melanda perbankan nasional saat ini (NERACA).