Bisnis.com, BATAM – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyatakan Kota Batam berpotensi menjadi daerah penghasil zat radioaktif sebagai konsekuensi kota ini menjadi salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia.
Kondisi itu yang membuat Bapeten menggelar executive meeting di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/9/2013).
Dari siaran pers yang diterima bisnis, kegiatan itu merupakan aktivitas rutin yang dilaksanakan Bapeten guna meningkatkan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air.
“Tugas Bapeten sendiri mencakup pengawasan di bidang perindustrian, kesehatan, instalasi nuklir dan Tenorm,” kata AS Natio Lasman, Kepala Bapeten.
Tenorm merupakan zat atau material yang dihasilkan dari beberapa kegiatan industri dan pertambangan, seperti kegiatan pembersihan kapal (sandblasting), pertambangan timah, pertambangan zircon, industri migas dan lain-lain.
Tenorm mempunyai kemungkinan mengandung unsur radioaktif, yaitu Uranium dan Thorium yang signifikan dan memerlukan pengendalian yang serius.
“Kota Batam dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena merupakan salah satu pusat industri terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu daerah yang berpotensi menghasilkan Tenorm,’ kata dia.
Kegiatan yang beragendakan sosialisasi aturan dan diskusi mengenai ketenaga nukliran itu dihadiri antara lain oleh Bapedal kabupaten/kota se-Kepulauan Riau, perwakilan dari asosiasi perusahaan galangan kapal, asosiasi pengelolaan limbah B3 dan industri lainnya.