Bisnis.com, SEOUL--Bank of Korea mempertahankan tingkat suku bunga acuan sehingga berhasil menarik modal asing dan menjadi pemain terbaik di Asia bulan lalu.
Gubernur Kim Choong Soo dan jajarannya mempertahankan 7 hari tarif pembelian kembali pada 2,5 % selama empat bulan kedepan, seperti yang dilaporkan oleh bank sentral di Seoul Kamis (12/9/2013). Survei yang dilakukan oleh Bloomberg pada 15 ekonom juga memprediksi aksi pemerintah tersebut.
Dengan inflasi pada batasan terendah sejak 1999, Bank of Korea memiliki ruang untuk menjaga suku bunga acuan tetap stabil sebagai reaksi dari kebangkitan ekonomi China. Bank of Korea juga memprediksi pertumbuhan ekonomi domestik akan tumbuh cepat tahun ini.
Selain itu, arus modal yang masuk dan spekulasi The Fed bakal menarik stimulus akan mengurangi kebutuhan Korea dalam menaikkan suku bunga.
“Pemerintah melihat aliran modal yang masuk sebagai kondisi yang kontras jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Kondisi tersebut memberikan ruang bagi bank of Korea menjaga suku bunganya tetap stabil untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Lee Sang Jae, kepala ekonom Hyundai Securities Co di Seoul, sebelum pengumuman.
Menurut perkiraan median 19 ekonom yang disurvei Bloomberg, Bank of Korea akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 2,75 % akhir tahun ini.
Hasil perkiraan median pada survei yang dilakukan pada 34 responden juga memprediksi pada pertemuan 17-18 September mendatang, The Fed akan mengurangi stimulus dengan membeli obligasi bulanan sebesar US$10 miliar hingga US$75 miliar. (Bloomberg)