Bisnis.com, PADANG— Realisasi investasi untuk penanaman modal asing (PMA) di Sumatra Barat (Sumbar) sampai Agustus 2013 mencapai US$ 55 juta atau sudah melampaui target tahun ini yang ditetapkan sebesar US$23 juta.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein mengatakan dalam sisa empat bulan ke depan diperkirakan masih ada tambahan investasi sehingga target tahun ini sebesar US$23 juta dipastikan jauh terlampaui.
“Alhamdulillah, minat orang asing untuk berinvestasi di Sumbar masih tinggi. Sama sekali tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi yang terjadi,” ujar Masrul Zein Senin (9/9/2013).
Menurutnya, tingginya peningkatan nilai investasi asing tahun ini didorong oleh kebijakan pemerintah daerah yang memberikan kemudahan izin bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar. Pelayanan izin terpadu satu pintu katanya, menciptakan iklim investasi yang bagus untuk Sumbar sehingga memberikan kemudahan bagi investor.
“Pelayanan terbaik dan proses pemberian izin yang tidak berbelit-belit menjadi pemicu meningkatnya investasi. Selain tentunya promosi potensi daerah yang kita lakukan ke luar,” katanya.
Realisasi investasi senilai US$ 55 juta tersebut berasal dari 24 perusahaan asing yang bergerak di bidang tambang panas bumi (geothermal), perkebunan sawit, pertambangan, perdagangan, properti, industry air kemasan, industry minyak goreng, dan industri bumbu masak.
Dari 24 perusahaan itu, investasi terbesar berasal dari PT Supreme Energy yang bergerak di bidang geopthermal di Solok Selatan dengan investasi senilai US$ 23 juta, kemudian PT Wilmar Nabati Indonesia senilai US$ 15,8 juta, dan PT Tirta Investama yang menanamkan modalnya sebesar US$ 6,5 juta. Adapun perusahaan lainnya berinvestasi tak lebih dari US$ 2 juta.
“Kelompok Hitay Energy dari Turki juga sudah siap untuk investasi geothermal di Sumbar, mereka akan garap potensi geothermal di Pasaman,” ujar Masrul Zein. Dia mengatakan Hitay Energy sudah memiliki izin survey untuk dua titik panas bumi di gunung Tandikek (Agam-Padang Pariaman) dan gunung Talamau (Pasaman-Agam). (Asd/K19)