Bisnis.com, WASHINGTON -- Penduduk Amerika Serikat yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembelian mobil dan keperluan rumah tangga berhasil menolong ekonomi tumbuh secara 'modest to moderate' , alias tidak terlalu tinggi hingga moderat dari Juli ke Agustus walaupun bunga kredit naik.
Hal tersebut diungkap Bank Sentral AS berdasarkan survei bisnisnya Beige Book yang berasal dari laporan 12 bank regional, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (5/9/2013). Konsumen lebih banyak mengeluarkan uang pada kunjungan wisata, sementara manufaktur berkembang tidak terlalu tinggi.
Saat ini, The Federal Open Market Committee (FOMC) tengah berdebat apakah pertumbuhan ekonomi tersebut cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan di bidang pasar tenaga kerja dan menjami pengurangan stimulus moneter the Fed senilai US$85 miliar untuk membeli obligasi negara tersebut.
Spekulasi the Fed akan mengurangi stimulus tersebut di pertemuan pada 17 - 18 September telah mengguncang pasar keuangan dunia, memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS dan membuat mata uang di negara berkembang melemah ke posisi terburuk dalam 5 tahun terakhir.
“Konsumen mengeluarkan uang di semua daerah, yang merefleksikan, sebagian, permintaan tinggi terhadap mobil dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Aktivitas perumahan mewah meningkat moderat di hampir seluruh daerah," ungkap the Fed.
Menurut survei terhadap 48 ekonom yang dilaksanakan Bloomberg pada 9-13 Agustus 2013, 65% responden memproyeksikan FOMC tampaknya akan memulai pengurangan stimulus pada bulan ini.
Pada fase pertama mungkin akan kecil dengan pengurangan mencapai US$10 miliar hingga US$75 miliar. The Fed akan mengakhiri pembelian obligasi tersebut pada pertengahan 2014.