Bisnis.com, CANBERRA – Tony Abott, Pemimpin Oposisi Konservatif Australia telah memulai kampanye untuk Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung bulan depan.
Dilansir BBC News, Abott merupakan kandidat yang dijagokan untuk menang dalam pemilu nanti. Dalam aksi kampanyenya, dia menyampaikan sejumlah rencana untuk melakukan kontrol terhadap belanja pemerintah dan membangun ekonomi yang lebih kuat.
Sejumlah jajak pendapat menunjukkan Abot akan mampu untuk mengakhiri masa 6 tahun kekuasaan Partai Buruh di Australia.
Abott berpendapat bahwa Australia tidak lagi dapat berada dibawah pemerintahan kelompok kiri Buruh.
“Kita akan membangun ekonomi yang kuat sehingga setiap orang bisa maju, saya berharap akan menjadi Perdana Menteri yang membangun infrastruktur, menempatkan bulldozer di tanah dan mesin crane hingga mencapai langit,” ujarnya dalam kampanye pemilu Partai Liberal di Brisbane pada Minggu (25/8/2013).
Menanggapi persoalan imigran gelap, dia telah memiliki rencana untuk bertindak tegas terhadap para imigran yang menuju Australia dengan menunjuk komandan militer untuk memimpin operasi mengatasi para imigran yang datang dengan perahu dan penyelundupan manusia.
Rencana tersebut merupakan tindak lanjut terkait dengan sekitar 30.000 pencari suaka yang tiba di Australia dengan perahu, tapi permohonannya belum diproses.
Menurutnya, jika setelah diproses imigran tersebut ternyata memenuhi syarat sebagai pengungsi maka akan mendapat visa sementara dan bukan izin tinggal menetap.
Imigran yang mendapat visa 3 tahun akan terus dalam proses penilaian dan visa akan dicabut jika status pengungsi sudah tidak sesuai lagi.
“Ini adalah negara kami dan kami yang berhak memutuskan siapa saja yang dapat tinggal disini,” tegasnya.
Tony Abott bersaing dengan Kevin Rudd yang berasal dari Partai Buruh untuk memperebutkan posisi Perdana Menteri pada pemilu yang akan berlangsung bulan September 2013. (ra)