Bisnis.com, SINGAPURA - Para pemimpin bisnis regional dari seluruh Asean yang tergabung dalam Network Asean Forum (NAF) melakukan brainstorming mencari solusi atas hambatan pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean yang terintegrasi (AEC) dan digelar besok (Jumat, 23/8/2013) di Shangri-La Singapore Hotel.
Ketua NAF Patrick Walujo menekankan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi para pemimpin bisnis untuk membahas bagaimana mengejar target yang ditetapkan oleh agenda AEC.
Menurut Managing Director Northstar Pacific Partners itu, Asean memiliki potensi besar sebagai pusat perdagangan global, namun sektor swasta tetap menjadi pasar yang terpecah-pecah. Selain itu, krisis Zona Euro menjadi pengingat bahwa pembentukan blok ekonomi dapat membawa perangkap yang tak terduga.
"Itulah sebabnya pembentukan AEC harus dilakukan hati-hati dan secara kolaboratif melibatkan wakil-wakil dari semua anggota Asean untuk memastikan masing-masing pihak terwakili," kata Patrick yang juga anggota dewan Asean Business Club (ABC) dalam konferensi pers hari ini (22/8/2013).
Group Chief Executive of CIMB Group Nazir Razak menambahkan bahwa ada cukup dukungan untuk integrasi ekonomi Asean dan walaupun sudah ada peningkatan, masih banyak yang harus dilakukan di masing-masing wilayah.
"Secara individual, masing-masing negara dalam Asean - dengan pengecualian Indonesia - merupakan pasar yang relatif kecil," katanya.
NAF ingin bersaing dengan para pebisnis seperti China dan India, dan dengan Amerika Serikat dan Eropa, yang akan pulih. "Untuk melakukannya, kita harus membangun tetapi tidak untuk kepentingan sendirian. Kita harus meningkatkan secara berkelanjutan dan inklusif, dan itu berarti menciptakan blok regional kolaboratif," kata Nazir Razak.
Forum yang digelar oleh oleh ABC dan CIMB Asean Research Institute (CARI), memiliki tiga tujuan:
Pertama, untuk mengidentifikasi hambatan dan hambatan untuk perdagangan bebas.
Kedua, untuk mecari solusi atas hambatan industri secara spesifik.
Ketiga, untuk mempertemukan para pemimpin bisnis regional guna membentuk ekonomi Asean.
"Meskipun kami berasal dari industri yang berbeda dan negara-negara terpisah, namun kami memiliki keprihatinan individu yang sama dan berupaya mencari solusi yang saling menguntungkan agar Masyarakat Ekonomi Asean berhasil."
Chew Gek Khim, Executive Chairperson of Straits Trading Company menjelaskan bahwa hasil dari enam sesi roundtable besok harus tercermin dalam rekomendasi kebijakan yang akan diajukan ke pemerintah dari 10 negara anggota Asean.