Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengajukan perubahan konsep untuk pembangunan enam ruas tol dalam kota.
Mantan Walikota Surakarta itu mengusulkan empat ruas tol dijadikan jalan umum, sedangkan dua ruas lainnya yakni Semanan--Sunter dan Sunter--Pulo Gebang akan dikerjakan swasta.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan soal perkembangan rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota di Balai Kota DKI jakarta, Jumat (16/8/2013).
Empat ruas tol, kata Ahok, akan dibangun oleh Pemprov DKI menggunakan dana APBD. "Konsep pak gub, kalau perlu empat biji kita bikin [pakai APBD] supaya nggak jadi jalan tol," kata Ahok.
Pemprov yakin mampu mengerjakan empat ruas tol diubah menjadi jalan umum menggunakan APBD 2014 yang ditargerkan Rp67 triliun. Adapun awalnya konsesi pembangunan enam ruas tol dalam kota dipegang PT Jakarta Tollroad Development (JTD) senilai Rp41,17 triliun.
Namun ketika dikonfirmasi secara terpisah, Jokowi mengaku belum akan memutuskan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota.
Dia akan memutuskan setelah proyek transportasi massal berbasis rel mass rapid transit (MRT) dan monorel sudah berjalan. "Belum, enam ruas jalan tol itu akan saya putuskan setelah MRT, monorel itu lapangannya bergerak," ujarnya.
Ketika disinggung empat ruas akan dibangun oleh Pemprov, Jokowi mengatakan rencana itu sedang proses kalkulasi biaya. Jokowi sebelumnya menargetkan pembangunan enam ruas jalan tol bisa dikerjakan akhir tahun ini.
Seperti diketahui, rencana pembangunan enam ruas jalan tol Jakarta sudah ada sejak kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. Pembangunan dibagi dalam empat tahap dengan target penyelesaian 2022 dengan total panjang 69,77 kilometer.
Adapun tahap pertama dibangun ruas Semanan - Sunter sepanjang 20,23 kilometer senilai Rp9,76 triliun dan ruas Sunter - Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp7,37 triliun.
Tahap kedua ruas tol Duri Pulo - Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer senilai Rp5,96 triliun dan Kemayoran - Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp6,95 triliun.
Tahap ketiga ruas tol Ulujami - Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer senilai Rp4,25 triliun dan tahap keempat ruas tol Pasar Minggu - Casablanca sepanjang 9,15 kilometer senilai Rp5,71 triliun.
Proyek ini sempat menimbulkan pro dan kontra karena pada masa kampenye Pilkada Jokowi - Ahok menolak rencana pembangunan tol dalam kota karena akan meningkatkan kemacetan lalu lintas. Akan tetapi ketika sudah menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI akan merealisasikan proyek tersebut.