Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat mendesak pemerintah meningkatkan promosi tekstil dan produk tekstil (TPT) guna meningkatkan ekspor mengingat peluang pasar di luar negeri yang masih terbuka.
Ketua Apindo Jabar Deddy Widjaya menilai peran pemerintah untuk mendorong kinerja industri TPT Indonesia ke luar negeri sangat vital mengingat adanya kebijakan politik antarnegara.
“Jika kualitas dan harga semuanya bisa kami atasi tetapi masalah kebijakan hubungan politik negara tujuan ekspor hanya pemerintah yang bisa mengurusnya,” katanya, Rabu (14/8/2013).
Dia mengemukakan kinerja industri TPT dalam negeri untuk bersaing dengan negara lain masih kalah oleh Vietnam, India, dan Kamboja yang dinilai ongkos produksinya lebih murah.
Selain itu, bahan baku industri TPT masih mengandalkan impor dengan bea masuk yang cukup tinggi dengan berbagai persyaratan rumit membuat produk tersebut sering tertahan di pelabuhan.
Menurutnya, produk yang tertahan cukup lama itu membuat pelaku usaha kelabakan sebab serapan produk yang diekspor tersebut harus berlangsung cepat mengingat negara tujuan seperti di kawasan subtropis yang memiliki empat musim.
Selain itu, Deddy menilai pemerintah dapat juga bisa membantu menekan bunga pinjaman akibat BI rate yang cukup tinggi.
“Kami berharap pemerintah bisa mensubsidi bunga sekitar 10% sudah cukup meringankan beban para pengusaha,” katanya.
Beberapa waktu lalu, kinerja industri TPT di Bangladesh mengalami bencana seperti bangunan garmen terbesar di negara itu yang ambruk. Bangladesh merupakan salah satu pemain lumayan besar TPT di Asia dengan permintaan lumayan besar ke negara itu.