Bisnis.com, JAKARTA - Kedatangan urbanisan ke Jakarta didasari pull factor atau faktor penarik konsep kekerabatan. Adanya referensi pekerjaan dari pemudik kepada sanak saudara, kolega, kerabat, kenalan yang ada di dearah menyebabkan adanya arus balik yang membludak.
Selain pasca lebaran, event yang lain yang mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk Jakarta adalah saat musim tanam didaerah, musim lulus sekolah dimana para lulusan SMA dan kuliah mencari pekerjaan.
Manajer Data Lembaga Demografi Universitas Indonesia Zainul Hidayat mengatakan pendatang pasca lebaran turut andil dalam penaikan jumlah penduduk di Jakarta.
“Tiap tahunnya Jakarta ketambahan pendatang 130 ribu sampai 140 ribu dengan tingkat penaikan 1, 49 % pertahun”, katanya.
Tidak ada penurunan jumlah penduduk di Jakarta, katanya, jangan sampai salah menginterprestasikan data tabel. Penduduk yang keluar dari Jakarta sebenarnya mereka tidak kemana-mana. Mereka tetap bercokol di buffer area atau daerah penyangga seperti Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Cianjur.
“Buffer area merupakan tembat sampah Jakarta,” ujarnya. Tempat untuk tidur, mandi dan kencing. Tujuan utama pendatang dan kebanyakan waktu dihabiskan untuk bekerja di Jakarta.
Dengan banyaknya pendatang pasca lebaran, tidak menutup kemungkinan untuk bertambahnya angka kemiskinan Jakarta. Mereka menambah beban Jakarta apalagi kategori low-skilled employee atau pegawai dengan kemampuan rendah.
Kriminalitas juga merupakan permasalahan sosial yang timbul di Jakarta karena arus pendatang. Pendatang yang tanpa skill dan atau modal nekat mengadu nasib di Jakarta tidak menutup kemungkinan mereka melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Pengangguran juga pasti akan seiring dengan pendatang yang hanya coba-coba ke Jakarta dan belum dikategorikan mapan atau masih mencari-cari kerja. Hal ini berimbas pada meluasnya pemukiman kumuh di pinggiran Jakarta.
Terorisme juga merupakan momok ibu kota yang diatakutkan datang dari pendatang. Mereka memiliki keprIbadian yang suka mengasingkan diri dari lingkungan. Mereka akan lebih memilih masuk wilayah pinggiran Jakarta yang tingkat sosialnya rendah dan kekeluargaanya tidak kuat. Jakarta masih menjadi sasaran teroris dalam melakukan aksi mereka.