Bisnis.com, YOGYAKARTA - Tingkat keamanan kawasan bisnis Malioboro tahun ini terbilang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu terlihat dari tingkat laporan kehilangan atau kecopetan yang baru terjadi dua kali sejak H-7 Lebaran.
"Laporan kehilangan baru dua kali, padahal tahun lalu sejak H-7 lebaran, sudah banyak yang lapor kehilangan," ujar Kepala UPT Malioboro Syarir Teguh.
Berkurangnya laporan kehilangan tersebut merupakan buah manis dari program penempatan Jogoboro (keamanan Malioboro) di sejumlah titik untuk memelihara keamanan.
Program yang dicanangkan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini menerjunkan 150 personel terbagi dalam tiga shift.
"Setiap satu shift kami 50 personel bekerja selam 8 jam sehingga misalnya malam ini jaga, besok akan jaga lagi demi keamanan Malioboro saat libur lebaran," papar Teguh.
Adapun, sejumlah laporan yang banyak muncul justru tidak berkaitan dengan kejahatan.
Misalnya anak hilang karena lepas dari pantauan orang tua. Persoalan seperti ini kerap terjadi hampir setiap tahun sehingga pengunjung diimbau memperhatikan anaknya masing-masing.