Bisnis.com, JAKARTA – Negosiasi untuk mengakhiri krisis politik di Mesir yang dihelat pada Selasa (6/8/2013) sepertinya mengalami jalan buntu karena pemerintah militer di negara tersebut dilaporkan segera mengumumkan bahwa upaya mediasi telah gagal.
Koran nasional Al-Ahram melaporkan Pemerintah Mesir akan menyampaikan kabar buruk tersebut dalam waktu dekat.
Pemerintah juga akan mengumumkan bahwa protes yang dilancarkan Persaudaraan Muslim terhadap kudeta Presiden Mohamed Mursi tidaklah dilakukan dengan jalan damai. Itu merupakan sebuah pertanda pemerintah akan mengakhiri aksi protes tersebut dengan cara kekerasan.
Al-Ahram juga menyebutkan pemerintah sementara akan mengumumkan kegagalan delegasi Amerika Serikat, Eropa, Qatar, dan Uni Emirat Arab dalam meyakinkan Persaudaraan Muslim untuk mencapai solusi damai bagi krisis yang sedang terjadi.
Ketika dimintai komentar tentang laporan tersebut, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS tidak mengkonfirmasi bahwa negosiasi Mesir telah menemui jalan buntu.
“Kami masih berpegang pada komitmen untuk meredakan ketegangan, menghindarkan kerusuhan, dan bergerak ke arah proses politik yang lebih inklusif,” ujarnya, sebagaimana dikutip Reuters pada Rabu (7/8/2013).
Pengumuman dari pemerintah sementara Mesir dikhawatirkan dapat memantik ketegangan dengan para pendukung Mursi yang telah berkemah di Rabba dan al-Nahda di Kairo.
Para petugas keamanan pada pekan lalu berjanji akan memberikan jalan aman apabila para pengunjuk rasa mau meninggalkan perkemahan mereka. Akan tetapi, mereka juga mengatakan mulai kehilangan kesabaran.
Bagaimanapun, para petugas keamanan tersebut diduga tidak akan melakukan serangan terhadap simpatisan Mursi, paling tidak hingga Minggu, pada saat musim liburan Idul Fitri di negara tersebut berakhir. (ltc)