Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan pendukung presiden terguling Mesir, Mohamed Mursi, terus melakukan aksi protes sambil berarak-arakan menuju pusat Kota Kairo untuk menuntut Mursi dikembalikan ke jabatan semula dan mengecam jenderal yang memimpin penggulingannya.
Aksi protes tersebut berlangsung di tengah upaya sejumlah tokoh internasional mencari penyelesaian atas krisis politik guna menghindari pertumpahan darah lebih jauh. Mereka meneriakkan "Mursi, Mursi, kami bukan teroris" sembari mengusung poster presiden yang terpilih untuk pertama kalinya secara demokratis tersebut sebagaimana dikutip Reuters hari ini, Senin (5/8/2013).
Beberapa kelompok terlihat menggunakan cat semprot untuk membuat tulisan di sejumlah dinding bangunan untuk mengecam Jenderal Abdel Fattah al-Sisi yang memimpin upaya penggulingan sang presiden pada 3 Juli lalu. Mereka menyebut jenderal militer tersebut sebagai pengkhianat dan pembunuh.
Para pelaku aksi protes yang hampir seluruhnya laki-laki juga terlihat menutupi sejumlah blok perkotaan. Sementara itu, aparat keamanan tampak tidak mampu membubarkan mereka yang diperkirakan berjumlah puluhan ribu orang.
Mursi hanya berkuasa selama 1 tahun setelah mejadi presiden pada Juni 2012. Mursi dipilih rakyat setelah 16 bulan sebelumnya Presiden Husni Mubarak juga terguling setelah berkuasa selama 30 tahun.