Bisnis.com, MEDAN - Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara yang diukur berdasarkan kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) pada semester I/2013 tumbuh 6,17%. Pertumbuhan itu didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga yang mencapai lebih dari 50%.
Badan Pusat Statistik Sumut mencatat pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,66%.
Kemudian disusul oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 8,49%.
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 7,93%, sektor bangunan tumbuh 7,10% dan sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 6,65%.
"Pertumbuhan terendah terjadi pada sektor industri, yaitu sebesar 3,34%," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Ateng Hartono, Jumat (2/8/2013).
Menurutnya, sektor pertanian hingga semester I/2013 memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Sumut sekitar 21,70%. Lalu diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar 21,35%, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,48%.
Adapun, sektor listrik, gas dan air bersih memberi kontribusi terendah terhadap perekonomian yaitu sebesar 0,88%.
Dia menjelaskan berdasarkan pendekatan penggunaan (expenditure), pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 9,51%. Disusul oleh konsumsi rumah tangga 7,83%, impor barang dan jasa 7,57%, konsumsi pemerintah 4,14%, ekspor barang dan jasa 3,65% dan konsumsi lembaga swasta nirlaba 2,92%.
BPS juga mencatat konsumsi rumah tangga hingga semester I/2013 memberi kontribusi terbesar, yaitu sekitar 59,66%. Kemudian disusul oleh pembentukan modal tetap bruto 21,68%, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 9,90% serta ekspor barang dan jasa neto 8,02%.