Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Anggap Metro Mini tak Layak di Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo angkat bicara soal demo ratusan sopir Metro Mini yang bakal dibubarkan oleh Pemprov.

Bisnis.com, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo angkat bicara soal demo ratusan sopir Metro Mini yang bakal dibubarkan oleh Pemprov.

Menurutnya, kondisi armada bus Metro Mini sudah saatnya diremajakan karena usianya sudah mencapai 20-30 tahun.

“Secara fisik saja dilihat nggak layak untuk [jadi angkutan umum] Jakarta,” ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (8/1/2013).

Selain itu ulah sopir ugal-ugalan menyebabkan kecelakaan yang menelan korban jiwa siswi SMP di Pulogadung pekan lalu. Permasalahan ini yang harus dibenahi sehingga ketika Pemprov mendatangkan 1.000 bus sedang yang baru untuk Kopaja dan Metro Mini bisa tertata.

“Metro Mini akan diberi rumah manajemennya sehingga bisa ngontrol sopirnya, ngontrol remnya, ngontrol olinya semua dikontrol,” ujar Jokowi.

Selanjutnya, pengawasan para awak angkutan umum dilakukan oleh manajemen PPD dengan menyeleksi sopir dengan ketrampilan mumpuni namun pemilik bus tetap Pemprov DKI.

Jokowi menambahkan pada tahun depan kalau punya anggaran lebih akan menambah 2.000-3.000 bus sehingga penertiban dilakukan oleh semua aspek. “Malu kita punya Metro Mini dan Kopaja kayak gitu, ini Ibu Kota lho, itu biar dijua, dipakai daerah yang lain,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper