Bisnis.com, JAKARTA—Meski Uni Eropa mencoba menengahi krisis politik melalui sejumlah pertemuan dengan para tokoh yang terlibat dalam krisis politik di Mesir, namun hingga kini belum terlihat hasil yang memuaskan.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, yang telah berada di negara itu selama 12 hari tidak mau mengeluarkan pernyataannya. Sementara para pendukung presiden terguling, Mohamed Mursi terus melakukan aksi pembangkangan dengan melakukan parade dan aksi protes dengan berkumpul di sejumlah titik
"Sederhana saja, kami tidak akan pergi kemana-mana," ujar juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad. Dia menegaskan akan terus melawan perintah penguasa untuk membubarkan diri dan menuntut Mursi dikembalikan ke pemerintahan.
"Kami akan terus meningkatkan kegiatan protes," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (30/7/2013). Ratusan pendukung Mursi bergerak ke kantor Departemen Pertahanan hingga larut malam. Mereka juga meneriakkan 'turunkan militer' di kawasan strategis kota Kairo.
Sejak Mursi digulingkan militer, sedikitnya 80 orang tewas ditembak oleh militer. Akibatnya, eskalasi kerusuhan di negara dengan penduduk terpadat di negara Arab tersebut tidak terbendung. (ltc)