Bisnis.com, JAKARTA— Merosotnya harga kopra menyebabkan petani kelapa menambah jenis tanaman untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Seperti halnya petani di Halmahera Utara yang kebanyakan bergantung pada olahan kelapa yang dijadikan kopra, juga menambah penghasilannya saat harga kopra terpuruk dengan menjual jasa membersihkan kebun di lahan orang lain.
“Kopra sempat bisa kami jual dengan harga Rp10.000 per kg, sekarang hanya Rp1.200,” kata Ketua Kelompok Tani Harapan Bunda Imbi Kailupa di Desa Limau, Kecamatan Galela Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Bisnis melihat aktivias petani di Halmahera Utara atas undangan Wahana Visi Indonesia (WVI) pada 22-25 Juli 2013.
Salah satu tanaman yang dipilih untuk menjadi tambahan jenis produk pertanian di Halmahera Utara selain kopra adalah kacang tanah.
Apalagi menjelang Lebaran ini, kebutuhan akan kacang anah meningkat . Mengingat kacang biasa dijadikan panganan untuk disajikan tamu yang bertandang saat Lebaran.
“Dari kelapa, keluarga kami biasanya mendapatkan 2 ton kopra setiap panenan yang dilakukan 4 bulan sekali,” kata Imbi.
Nelman Puni yang menjadi fasilitator dari WVI mengatakan pihaknya memfasilitasi petani yang ingin belajar menanam kacang tanah, sehingga mampu menghasilkan panenan yang lebih baik.
“Biasanya mereka [petani di Halmahera berkebun [seminggu sekali] selama sehari atu setengah hari [untuk merawat kebun kacang mereka],” kata Nelman. (ltc)