reuters
Bisnis.com, MIAMI - Seorang pria melakukan aksi penembakan di kawasan apartemen Hialeah, Miami, Florida. Sebelum kepolisian setempat berhasil mengentikan tindakan kriminalnya, pelaku telah terlebih dahulu menembakkan senjatanya dan menyebabkan tujuh orang di dalam dan di sekitar area apartemen tewas.
Kepolisian akhirnya berhasil menyelamatkan dua orang sandera, sedangkan pelaku tewas dalam aksi baku tembak dengan aparat kepolisian.
Carl Zogby, juru bicara kepolisian Hialeah, mengatakan kedua sandera berhasil dibebaskan tanpa cedera setelah polisi melakukan penyergapan dan berhasil mengakhiri tindak kejahatan yang telah berlangsung selama beberapa jam.
“Kami masih belum mendapatkan kepastian mengenai motif pelaku dalam melakukan tindakannya, namun ini adalah tindakan irasional dan seringkali tindak kejahatan seperti ini tidak ada penjelasan yang rasional,” ujar Carl (27/7/2013).
Polisi setempat mengatakan bahwa pelaku yang bernama Pedro Vargas ini tidak memiliki sejarah kriminal. Penghuni apartemen lainnya yang mengenal sosok pelaku sebagai pria yang pendiam dan tertutup.
Surat kabar harian Miami Herald mengutip pernyataan seorang tetangga dari si pelaku yang mengatakan bahwa pekerjaan Vargas adalah seorang seniman grafis paruh waktu, kemungkinan besar permasalahan terjadi karena ia telah diberhentikan dari pekerjaannya.
Namun, polisi masih menyelidiki permasalahan tersebut.
Miami Herald juga memberitakan bahwa sebelum peristiwa penembakan sebagian penghuni apartemen sempat mendengar perkelahian pada Jumat malam (26/7), kemudian tersangka membakar kamar apartemen yang ia tempati bersama ibunya di lantai empat.
Vargas juga membakar uang sekitar U$ 10.000 yang baru diambilnya dari rekening tabungannya.
Dua orang pengelola apartemen Italo Pisciotti dan istrinya Camira melihat asap mengepul dari sebuah kamar, mereka kemudian berlari ke apartemen untuk melihat lokasi kebakaran.
“Dia keluar dari pintu dan menembak mereka berdua hingga beberapa kali tembakan. Pasangan suami istri tersebut pun tewas di lokasi kejadian,” ujar Zogby.
Zogby mengatakan bahwa setelah menembak pasangan suami istri pengelola apartemen, Vargas kemudian kembali kedalam apartemennya yang terbakar dan berjalan keluar balkon apartemennya dan menembakkan sekitar 10 sampai 20 tembakan ke arah jalan. Akibat tembakannya tersebut seorang pria yang tinggal di seberang jalan tewas saat ia sedang berjalan dari tempat parkir menuju ke rumahnya.
Vargas juga menembak tiga anggota tim medis dan polisi untuk menghambat upaya mereka menolong korban.
“Pria bersenjata itu pun kemudian menuju ke sebuah kamar di lantai tiga, menendang dan menembak seluruh penghuni kamar tersebut, termasuk putri mereka yang baru berusia 17 tahun,” imbuh Zogby.
Polisi yang berusaha menghentikan Vargas pun akhirnya berkali-kali melepaskan tembakan dan terjadi aksi saling tembak menembak antara polisi dan Vargas. Pelaku kemudian berlari ke lantai lima dan menjadikan dua orang sebagai sandera dan membarikade dirinya di dalam apartemen.
Negosiator sempat melakukan kontak dengan pria bersenjata itu sepanjang malam tapi negosiasi gagal dan tim SWAT memutuskan untuk menyerbu apartemen dimana pelaku bersembunyi pada Sabtu (27/7/2013).
“Polisi terpaksa membunuh Vargas untuk menghentikan aksi kejahatannya. Karena polisi menemukan pelaku telah mempersenjatai dirinya dengan pistol 9 milimeter, ia juga masih memiliki sekitar 100 butir amunisi dan telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan perlawanan terhadap polisi,”ucap Zogby.
Ia menambahkan bahwa selama baku tembak terjadi, petugas lainnya mencoba untuk menyelamatkan sandera dan berhasil menarik mereka keluar dari apartemen dengan selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
