Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadalah, Manufaktur China Kian Melemah

Bisnis.com, HONG KONG—Pertumbuhan manufaktur China kian memburuk pada Juli, menandakan perlambatan ekonomi raksasa Asia Timur itu masih bisa mencapai titik yang lebih parah lagi. Laporan tersebut didapatkan dari survei awal indeks purchasing managers

Bisnis.com, HONG KONG—Pertumbuhan manufaktur China kian memburuk pada Juli, menandakan perlambatan ekonomi raksasa Asia Timur itu masih bisa mencapai titik yang lebih parah lagi.

Laporan tersebut didapatkan dari survei awal indeks purchasing managers (PMI) China. Hasil awal PMI yang dirilis oleh HSBC Holdings dan Markit Economics pada Rabu (24/7) menunjukkan indeks manufaktur Negeri Panda berada di level 47,7. Indeks di bawah 50 menandakan adanya kontraksi.

Indeks di level tersebut berada di bawah prediksi para ekonom sebelumnya. Sebanyak 19 ekonom yang disurvei Bloomberg mendapatkan perkiraan median bahwa PMI China akan berada di level 48,2, atau sama dengan level pada Juni.

Apabila hasil awal tersebut ternyata benar-benar menjadi kenyataan ketika laporan akhir diumumkan pada 1 Agustus, maka PMI China tengah berada di rekor terendah dalam 11 bulan terakhir.

Hasil awal PMI China dari HSBC dan Markit didasari oleh sekitar 85% hingga 90% respons dari koresponden dalam sebuah survei yang mencakup 420 pelaku industri manufaktur.

Saham Asia dan dolar Australia terus anjlok akibat melemahnya produksi di raksasa Asia Timur itu. Kondisi ini mencerminkan tantangan bagi Perdana Menteri Li Keqiang dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7,5%.

Pemerintah China sendiri sebelumnya telah menyatakan mereka tidak dapat menoleransi pertumbuhan di bawah 7% di masa yang akan datang. Hal itu menaikkan tekanan bagi para pembuat kebijakan untuk  dapat mendongkrak konsumsi guna mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.

“Kunci utama untuk saat ini adalah optimisme,” ujar Qu Hongbin, Kepala Ekonom China di HSBC yang berbasis di Hong Kong.

Menurutnya, tingkat kepercayaan pada pasar keuangan dan sektor korporasi masih lemah untuk saat ini.

Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Perdagangan China akan merilis hasil akhir PMI dengan menggunakan sample responden yang lebih besar. PMI resmi yang dirilis pada Juni berada di level 50,1 atau merosot dari level 50,8 pada bulan sebelumnya.

Cai Jin, Wakil Presiden dari federasi logistik tersebut mengatakan hasil PMI resmi di atas 49 berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari 7%. Bahkan jika PMI China merosot di bawah angka tersebut dalam beberapa bulan ke depan, tidak berarti bahwa pertumbhan ekonomi secara keseluruhan melemah. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper