Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei terbaru dari Regus, penyedia tempat kerja fleksibel terbesar di dunia, menunjukkan bahwa laki-laki lebih sulit untuk berhenti memikirkan pekerjaan saat liburan.
Survei Regus yang melibatkan lebih dari 26.000 pebisnis di 96 negara mengungkapkan 42% laki-laki di seluruh dunia mengubah hari libur mereka menjadi hari kerja, dengan tetap menelepon, menanggapi email, dan mengurus bisnis selama berlibur.
“Proporsi yang masih lebih signifikan untuk pekerja wanita yaitu 34% memiliki komitmen yang sama terhadap pekerjaan,” ujarnya siaran pers Regus, Rabu (17/7/2013).
Kecenderungan gender ini dikonfirmasi dengan 44% karyawan laki-laki di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka akan bekerja 1-3 jam per hari dibandingkan dengan 35% karyawan wanita.
Sementara itu, 18% laki-laki mengabadikan lebih dari 3 jam per hari untuk bekerja dibandingkan dengan wanita yaitu 16%.
John Henderson, Regional Director Regus untuk Asia Pasifik mengatakan, “Dedikasi karyawan di seluruh dunia terhadap pekerjaan mereka sangat mengagumkan yang dapat terlihat dari besarnya persentase karyawan yang membawa pulang pekerjaan mereka.”
Namun, ini juga dapat mengindikasikan bahwa mereka merasa kewalahan atau merasa tidak aman dalam pekerjaan mereka sehingga mereka tidak dapat benar-benar berlibur. Efek dari stres di tempat kerja dapat terlihat buktinya.
“Di satu sisi, teknologi, seperti komunikasi video dan Wi-Fi, menjadikan setiap orang dapat bekerja di mana saja, namun di sisi lain, inovasi ini sebaiknya disalurkan agar karyawan dapat bekerja lebih fleksibel dan produktif.”
Menurutnya, mengijinkan karyawan bekerja lebih dekat dengan rumah dapat membantu mereka untuk bekerja lebih efisien sehingga mereka dapat memfokuskanwaktu libur mereka untuk beristirahat.