Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Ajak Komponen Bangsa Kawal Transformasi Politik

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak rakyat Indonesia untuk terus mendorong keberlanjutan proses transformasi yang telah berlangsung sejak 1998.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak rakyat Indonesia untuk terus mendorong keberlanjutan proses transformasi yang telah berlangsung sejak 1998.

Ajakan tersebut disampaikan Presiden dalam acara buka puasa bersama menteri dan media massa di Istana Negara hari ini, Selasa (16/7/2013).

Kepala Negara mengingatkan setiap unsur masyarakat agar tetap kritis mengoreksi dan memperbaiki segala kekurangan yang masih ada di Indonesia.

Dia mengatakan proses transformasi bangsa dan negara harus terus berjalan untuk menghindari momentum perubahan dramatis seperti yang pernah terjadi pada 1966 dan 1988.

"Kita tidak ingin terjadi koreksi besar lagi, tidak perlu menunggu era perubahan dramatis dan radikal," katanya.

SBY memaparkan 5 hal dari refleksi pengalaman dirinya memimpin negara selama 2 periode pemerintahan yang menurutnya bisa menjadi bahan refleksi Indonesia ke depan.

Pertama, masyarakat diajak untuk mempertimbangkan kembali sistem ketatanegaraan Indonesia saat ini dengan membandingkannya dengan pandangan para pendiri bangsa dan konstitusi.

"Apakah sudah tepat hubungan pusat dan daerah? Distribusi kekuasaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten? Mari kita lihat ini sebagai isu penting," kata Presiden.

Hal kedua adalah keseimbangan hubungan antara demokrasi, stabilitas, dan pembangunan. Ketiga, hubungan antara negara, pemerintah, dan masyarakat.

Keempat, refleksi atas jalan yang harus diambil Indonesia dalam mencapai ambisi menjadi negara maju pada 2045, 100 tahun sejak proklamasi kemerdekaan.

Kelima, SBY mengingatkan bahwa setiap unsur masyarakat memiliki peran masing-masing dalam pencapaian tujuan bangsa.

Secara khusus, Presiden mengajak dunia pers untuk ikut mengawal proses transformasi  politik tersebut.

"Pers dan media massa, misalnya, bisa ikut meluruskan mind set yang masih keliru dalam demokras. Pers juga agen dari pembangunan karakter bangsa," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper